Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ASEAN-Hongkong Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas dan investasi

ASEAN-Hongkong Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas dan investasi Sebuah karangan bunga berlogo ASEAN diletakkan dalam KTT ASEAN ke-30 di Manila, Filipina, Sabtu (29/4). Deklarasi ASEAN pada KTT ASEAN ke-30 membahas peran pelayanan publik sebagai katalisator untuk mencapai visi Masyarakat ASEAN 2025. | Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, Manila -

Hongkong menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan investasi dengan sepuluh negara Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Minggu (12/11/2017), dalam yang disebut pejabat tinggi China sebagai suara "keras dan jelas" terhadap peningkatan proteksionisme perdagangan kawasan.

Perjanjian tersebut mengakhiri hampir tiga tahun perundingan, diperkirakan secepat-cepatnya mulai berlaku pada 1 Januari 2019 dan bertujuan menyatukan pasar "lebih dalam dan lebih berani" kepada kelompok tersebut, kata Menteri Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Hongkong Edward Yau.

"Dalam menghadapi proteksionisme di belahan dunia lain, kedua perjanjian ini sebenarnya merupakan suara keras dan jelas dari kami untuk perdagangan lebih bebas dan terbuka," kata Yau.

"Hongkong, sebagai promotor perdagangan bebas dan pendukung sistem perdagangan multilateral berbasis peraturan kuat, akan terus menempuh jalur ini, terus melakukan yang terbaik," katanya.

Nilai perdagangan barang dagangan Hongkong dengan ASEAN adalah 833 miliar dolar Hongkong (seribu triliun rupiah lebih) pada tahun lalu, kata angka resmi. Total perdagangan jasa adalah 121 miliar dolar Hongkong (160 triliun rupiah) pada 2015.

Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN Hongkong China (AHKCFTA) ditandatangani di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN di ibu kota Filipina, Manila.

Hal tersebut terjadi setelah para pemimpin menghadiri KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vietnam, dan sepakat untuk mengatasi "praktik perdagangan yang tidak adil" dan "subsidi yang menyimpang dari pasar" dalam pernyataan pada Sabtu, yang membawa jejak upaya Presiden AS Donald Trump untuk membentuk kembali tata ruang perdagangan global.

KTT tersebut menawarkan kontras antara visi kebijakan "America First" Presiden Donald Trump dan sebuah konsensus tradisional yang mendukung kesepakatan multinasional, yang kini ingin dicapai oleh China.

Sementara itu, Hongkong telah memiliki salah satu ekonomi paling terbuka dan paling terbuka di dunia, perjanjian tersebut akan melihat banyak negara ASEAN secara bertahap menghilangkan atau memangkas bea masuk barang dari negara bekas koloni Inggris yang kembali ke pemerintahan China pada 1997.

Layanan profesional juga diharapkan mendapat keuntungan, dengan meningkatnya arus investasi, tambah Yau.

Kelompok ASEAN mencakup Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: