Pemerintah akan terus mencegah terjadinya penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mencegah bahkan menenggelamkan kapal asing yang melakukan ilegal fishing.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti mengatakan ribuan kapal asing yang melakukan ilegal fishing itu ternyata bahan bakarnya berasal dari subsidi Indonesia.?
"Mereka mencuri ikan di laut kita. Mereka tidak sadar bahan bakarnya sudah disubsidi oleh Indonesia," kata Susi usai memberikan kuliah umum di kampus Universitas Pasundan Bandung, Selasa (14/11/2017).
Mengantisipasi timbulnya pencurian ikan di perairan Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) berinisiatif mengundag beberapa Duta Besar (Dubes) seperti Thailand, Vietnam, China, Philpina, Australia dan Malaysia.
"Saya juga tahu ilegal fishing ini melibatkan beberapa negara. Saya undang mereka (Dubes -red) makan siang," ungkap Susi
Susi mengungkapkan dalam pertemuan itu, Indonesia yang memiliki wilayah perairan nomor dua terbesar di dunia namun ekspor ikan dan jumlah nelayannya setiap tahun semakin menurun. Dia menegaskan, penakapan ikan secara ilegal termasuk tindak pidana pencurian bukan kerja sama hubungan bilateral antar negara.
"Anda tahu Syria yang penduduknya sedikit tapi mereka memiliki nilai ekspor ikan yang tinggi. Kalau terjadi pencurian ikan di Indonesia maka kami akan menjadi negara yang gagal. Pencurian ikan bukan kerja sama antar negara tapi kriminal," tegas Susi
Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat ini juga menmbuktikan berdasarkan foto-foto satelit sebelum Desember 2014 betapa ramainya perairan Indonesia yang dipenuhi kapal-kapal asing seperti laut Jawa dan Papua.
Dia juga menghimbau kepada kapal-kapal asing melalui duta besar negara-negara tersebut untuk memajukan perekonomian kemaritiman dengan tidak melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
"Saya minta kerjasama mereka untuk memajukan Indonesia dengan menghentikan illegal fishing. Jika tidak mau, mereka harus berhadapan dengan saya," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Advertisement