Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Susi Bakal Wujudkan Laut Sebagai Masa Depan Bangsa Indonesia

Menteri Susi Bakal Wujudkan Laut Sebagai Masa Depan Bangsa Indonesia Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan program kerja saat Rapat Kerja dengan Komisi IV di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/7). Rapat kerja tersebut membahas penyempurnaan alokasi anggaran menurut fungsi, program kegiatan tahun anggaran 2018 dan membahas RKA dalam RUU APBN P 2017. | Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Badung -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk mewujudkan perairan Indonesia sebagai masa depan bangsa khususnya di bidang perekonomian.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti menyebutkan Indonesia memiliki tiga pilar yang harus ditaati yaitu kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan.?

"Kedaulatan ini bukan hanya tindakan sekedar menenggelamkan kapal asing. Namun itulah Indonesia ada yang bersikap mendukung maupun skeptis atas tindakan itu," kata Susi usai memberikan kuliah umum di kampus Universitas Pasundan Bandung, Selasa (14/11/2017).

Susi menyebutkan tindakan penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia berdampak positif terhadap pertumbuham perekonomian kemaritiman.

Terbukti, setelah setahun tindakan menenggelamkan kapal maka menguntungkan BUMN lain, salah satunya PT Pertamina yang mencatat surplus. Pasalnya Indonesia memiliki 10 ribu kapal dengan bahan bakar 5 liter per hari dengan penggunaan kurang lebih mencapai Rp80 triliun.

Penenggelaman kapal asing ini berdampak pada kenaikan stok ikan mencapai 6 juta ton atau setara Rp6 miliar dan mampu menghemat biaya impor sekitar Rp70 triliun.

Susi menambahkan Indonesia juga mampu menaikan konsumsi ikan dari 36 kg menjadi 43 kg karena ikan lebih mudah dan murah mudah didapat. Sementara impor ikan turun hampir 80 persen.

Pada survey 2003-2013 jumlah ikan, nelayan dan ekspor turun sedangkan impornya naik. Sekarang, Indonesia sebagai negara dengan luas laut nomor dua terbesar di dunia sudah mampu meningkatkan ekspor ikan sekitar 90 persen," tutur Susi

"Kalau dihitung kenaikannya saja mencapai 1.750.000 ton dan itulah yang dinamakan industri kerakyatan khususnya industri para pengusaha perikanan," kata Susi

Susi mengaku Kondisi ini tidak didukung oleh semua pihak. Ada sebagian yang skeptis terhadap program ini, mereka terus melobi perwakilan kapal-kapal asing untuk melakukan ilegal fishing di perairan Indonesia.

Menurut Susi, penangkapan ikan ilegal ini sudah terkoordinir secara internasional bahkan selain mencuri ikan mereka juga melakukan penyelendupan barang-barang ilegal seperti elektronik, rokok, minuman keras hingga narkoba.

"Mereka pun memasok barang ilegal kepada pemberontak seperti di aceh, poso dan di tempat lainnya bahkan pulang ke negara asalnya mereka membawa binatang langka dari Indonesia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: