Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

INASGOC Bakal Libatkan 8 Instansi Urusi Akreditasi Asian Games

INASGOC Bakal Libatkan 8 Instansi Urusi Akreditasi Asian Games Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) melibatkan delapan instansi nasional dalam sistem akreditasi bagi para atlet, pelatih, ofisial, jurnalis, maupun para pejabat negara yang akan mengikuti Asian Games.

"Kami tidak berwenang untuk meloloskan atau tidak meloloskan seseorang dalam Asian Games. Jika ada satu instansi saja yang menyatakan seseorang tidak lolos, orang itu tidak mendapatkan akreditasi," kata Anggota Bidang Akreditasi INASGOC Tito Loho dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Delapan instansi yang bekerja sama dengan INASGOC dalam sistem akreditasi Asian Games ke-18 itu adalah Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Narkotika Nasional (BNN), Interpol, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil.

Selain lima lembaga itu, INASGOC juga melibatkan tiga divisi dalam internal Kepolisian Republik Indonesia yaitu Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis), Detasemen Khusus 88 Polri, dan Badan Intelijen Kemanan Polri.

"Keterlibatan instansi-instansi itu guna menjamin kelancaran penyelenggaraan Asian Games terutama aspek ketertiban dan keamanan. Kami memastikan setiap pihak yang mengikuti Asian Games memiliki akses ke lokasi sesuai fungsi dan tugas mereka," kata Tito.

INASGOC akan mulai menerapkan sistem akreditasi Asian Games pada 30 November 2017 untuk menyiapkan penyelenggaraan kejuaraan uji coba resmi pada Februari 2018.

"Kami akan meluncurkan situs resmi akreditasi Asian Games untuk semua pihak yang akan mengikuti kejuaraan uji coba. Mereka yang telah terdaftar dalam sistem kami akan disaring lebih lanjut oleh delapan instansi itu," ujarnya.

Meskipun membuka akreditasi untuk semua pihak, INASGOC tidak menentukan kuota baik atlet, ofisial, serta jurnalis dari setiap negara. Kuota itu ditentukan oleh komite Olimpiade di negara masing-masing.

Tito mengharapkan semua pihak yang akan memasukkan data akreditasi benar-benar memastikan data mereka sesuai dengan identitas resmi sehingga mengurangi kemungkinan kegagalan akreditasi.

Pihak-pihak yang telah mendapatkan akreditasi Asian Games dari INASGOC harus memvalidasi data mereka di pusat-pusat akreditasi yang tersebar di berbagai arena pertandingan maupun sekretariat Asian Games.

"Kami akan membuka pusat-pusat akreditasi seperti di bandar udara, wisma atlet, hotel resmi, pusat media, serta pusat penyiaran Asian Games," ujarnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: