Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kioson Sabet Penghargaan The Most Distruptive Startup of The Year

Kioson Sabet Penghargaan The Most Distruptive Startup of The Year Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah berhasil melakukan penawaran publik perdana dalam Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada awal Oktober, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk kembali mencatatkan prestasi. Kali ini, perusahaan startup yang fokus melayani masyarakat kota lapis kedua ini berhasil meraih penghargaan "The Most Distruptive Startup Of The Year" dalam ajang konferensi internasional Wild Digital 2017 di Westin Hotel, Jakarta pada 16 November 2017. Penghargaan diberikan oleh Shinta Witoyo Dhanuwardoyo, CEO dan Founder Bubu yang merupakan salah satu tim penilai untuk penghargaan ini.

Kioson merupakan perusahaan Indonesia pertama yang meraih penghargaan dalam konferensi internasional tahunan yang digelar Cathca Group ini. Kioson berhasil memenangi penghargaan dari empat perusahaan lainnya yakni Rework, Vena, Pundi-Pundi, dan Kata.ai. Penghargaan tersebut mengejutkan sekaligus membanggakan bagi manajemen Kioson.?

"Ini adalah kejutan sekaligus buah manis dari kerja keras tim Kioson dalam mengembangkan layanan. Kami juga berterima kasih pada Sahabat Kios yang telah mendukung kinerja perusahaan dalam mengembangkan layanan digital bagi masyarakat. Hal ini juga menjadi motivasi kami untuk terus memegang komitmen sebagai penjembatan antara underserved market dengan layanan digital dan terus berusaha merangkul masyarakat Indonesia melalui teknologi," ungkap Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk Jasin Halim di Jakarta, Senin (20/11/2017).

Konferensi internasional Wild Digital merupakan wadah pertemuan bagi seluruh pelaku industri teknologi seluruh dunia dan tahun 2017 menjadi tahun pertama konferensi ini diselenggarakan di Indonesia. Penghargaan ini diberikan pada perusahaan teknologi yang memiliki model bisnis yang inovatif dan mampu membuktikan perkembangan yang luar biasa. Sebelumnya, konferensi yang digelar sejak 2015 ini telah diselenggarakan Catcha Group di Australia, Malaysia, dan Thailand dan menganugerahi penghargaan pada perusahaan teknologi inovatif di negara-negara tersebut.

Sebagaimana dituliskan dalam website Wild Digital, para nominasi yang diundang merupakan perusahaan-perusahaan startup yang memiliki inovasi terbaru serta berani dengan pemikiran out of the box. Dari situ kemudian juga dilakukan penilaian oleh tim penilai dimana mereka juga melihat perkembangan yang berhasil dicapai oleh perusahaan dalam segi bisnis.?

Kioson dapat tergolong perusahaan out of the box karena justru mengembangkan e-commerce di underserved market melalui strategi online-to-offline. Strategi ini sesuai dengan hasil survei indikator TIK 2015 dari Kementerian Informasi dan Komunikasi Republik Indonesia bahwa dari total pengguna internet sebanyak 93,4 juta orang, baru sekitar 8,7 juta orang yang aktif sebagai online shopper. Selain itu, jumlah pengguna internet di kota-kota lapis kedua (rural area) baru mencapai 17,3%. Karenanya, pasar di kota lapis kedua justru sangat besar walaupun tantangan edukasinya pun sangat tinggi.

"Dari 70% masyarakat kota lapis kedua, sebanyak 40%-nya adalah pengguna internet dan sisanya masih terbiasa dengan pola konvensional. Tidak hanya itu, mereka juga masih mengalami masalah infrastruktur, penggunaan uang tunai, pendidikan yang kurang memadai dan rasa kepercayaan terhadap hal baru," ucap Jasin Halim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: