Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

20 Tim Sepak Bola Desa Berebut Tiket Liga Desa Nusantara

20 Tim Sepak Bola Desa Berebut Tiket Liga Desa Nusantara Anak-anak bermain bola di sekitar BTS, Jakarta. | Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Bandung -

Sebanyak 20 tim sepak bola desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memperebutkan tiket ke ajang nasional dalam Liga Desa Nusantara.

Koordinator Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung Ahmad Syahrudin, Sabtu, mengatakan Liga Nusantara merupakan salah satu program Kementerian Desa dalam meningkatkan minat olahraga masyarakat dan mencari bibit-bibit baru.

"Pada tahun ini pertama kali digelar," kata Ahmad saat diwawancara selepas kick off Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung, di Lapangan Desa Wangisagara.

Pertandingan Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung, kata Ahmad, akan berlangsung selama 9 hari dan terdapat 20 tim usia 20 dari 20 Desa se-Kabupaten Bandung yang bertanding.

"Sistem gugur, nanti juara akan mewakili Kabupaten Bandung dalam ajang Liga Desa Nusantara tingkat nasional pada tanggal 10 Desember," ujarnya.

Sementara itu, pengamat sepak bola M. Kusnaeni mengatakan bahwa Liga Desa Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa merupakan salah satu pembinaan usia muda dalam sepak bola.

"Pada dasarnya pembinaan usia muda memang harus dikeroyok. Kalau hanya mengandalkan pemerintah, tentu tidak akan maksimal," ujar Kusnaeni.

Pertandingan seperti Liga Desa Nusantara yang mempertandingkan anak-anak usia di bawah 20 tahun bisa menjadi sarana dalam mencari bibit-bibit baru.

Selama ini, kata Kusnaeni, di PSSI sendiri pembinaan bibit muda usia 20 tahun kurang tergarap secara maksimal.

"Untuk mencari bibit muda, memang semua harus turun tangan, baik pemerintah, PSSI, maupun swasta, haru dikeroyok. Ketika Kemendes melihat sarana tepat mengolahragakan desa, saya senang. Dengan banyaknya ajang perlombaan seperti ini, pencarian bibit-bibit muda bisa lebih maksimal," ujarnya.

Ia mencontohkan pencarian bibit muda seperti menjaring ikan di sungai yang mana pertandingan diibaratkan sebagai jaring penangkap ikan.

"Kalau jaringnya kecil, ikan yang didapat juga lebih sedikit. Beda dengan menggunakan jaring besar, ikan yang didapat akan lebih banyak. Dengan banyak 'event' seperti ini, akan sulit untuk bibit-bibit sepak bola unggul tidak terjaring," ujarnya.

Anggota DPR RI Fraksi Kebangkitan Bangsa Cucun Ahmad Syamsurijal menambahkan bahwa Liga Desa Nusantara merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencari bibit-bibit sepak bola di daerah.

"Dari Liga Desa Nusantara ini diharapkan akan muncul bibit-bibit baru yang bisa memperkuat Timnas ke depan," katanya.

Ia mengapresiasi langkah Kementerian Desa yang telah menggelar Liga Desa Nusantara.

"Dengan Liga Desa Nusantara ini akan mendorong pemerintah desa dalam penggunaan dana desa yang bukan hanya bisa untuk pembangunan infrastruktur jalan, melainkan bisa juga untuk membangun infrastruktur penunjang olah raga masyarakat," ujarnya.

Terlebih, kata Cucun, dengan adanya Liga Desa Nusantara bukan hanya akan menumbuhkan bibit sepak bola baru, melainkan bisa juga menumbuhkan ekonomi masyarakat.

"Saat pertandingan seperti ini, ekonomi masyarakat juga dengan sendirinya akan tumbuh. Hal ini merupakan langkah tepat dari Kementerian Desa yang mempunyai empat program prioritas, salah satunya adalah membangun lapangan sepak bola di desa-desa," katanya.(ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: