Belakangan ini banyak ritel konvensional ditutup lantaran minimnya pembeli. Sebut saja ritel yang pernah berjaya seperti Matahari yang belum lama ini menutup gerainya di Mall Taman Anggrek, Ramayana, dan Lotus.
Inspirator Investasi Muda sekaligus penulis buku Ryan Filbert memandang hal tersebut bukan karena daya beli masyarakat menurun yang selama ini diasumsikan, melainkan publik semakin pintar memilih produk. Apalagi di era di digitalisasi saat ini begitu menjamurnya e-Commernya yang menawarkan promo yang sangat menarik.
"Saya setuju daya beli masyarakat tidak menurun. Misalnya pembeli tetap pilih baju bukan beli di mall yang harganya Rp250.000 tapi dia lihat di online barang yang ia dapat jauh lebih murah," kata Ryan kepada Warta Ekonomi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Ryan melihat yang membuat perekonomian sangat lesu karena mata rantai distribusi banyak diputus. "Sekarang (gerai yang tutup) bingung bagaimana mereka bersaing, ya mereka harus melakukan inovasi. Inovasi yang harus mereka lakukan. Secara bisnis itu, bukan bicara mengenai harga to harga lagi tapi yang diperlukan bagaimana bisa value sama safety fight sama customernya," imbuhnya.
Ia mencontohkan salah satu gerai kopi yang menjual minuman dengan harga "mahal" hingga kini masih bertahan karena dituntut melakukan inovasi.?
"Kopi yang sama dengan kita bikin yang di rumah dengan Rp10.000, artinya itulah yang kita perlu lakukan hari ini. Ketika perang harga sudah tidak bisa terjadi, jadi sekarang itu berinovasi jangan lagi bicara bisnis lagi lesu," ucapnya.
Salah satu faktor sepinya peminat di ritel konvensional kata Ryan juga banyak masyarakat yang sudah cerdas mengalokasikan dana untuk beralih ke traveling. Itu artinya orang yang bisa merencanakan keuangannya bisa hidup lebih sejahtera.
"Orang mau spending ke tempat lain juga mengalami shifting, tapi yang perlu kita cermati adalah ini masih proses waktu artinya dengan mereka menabung merupakan suatu poin yang bagus bagi negara kita. Hidup yang lebih sejahtera membuat perekonomian makin meningkat," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement