Trans Media menjadi salah satu perusahaan media yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi digital. Perusahaan yang dikenal dengan bisnis TV free to air?(FTA) Trans TV dan Trans 7 ini terus melebarkan sayap media digital, melalui detik.com, CNN Indonesia, dan Transvision.
Chief Executive Officer Trans Media Atiek Nur Wahyuni mengatakan pengembangan digital informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat urgent. Menurutnya, untuk mengembangkan bisnis media di zaman digital memerlukan waktu dan persaingan sangat ketat. Jadi, sudah waktunya untuk melakukan starting untuk mengembangkan media digital yang dimiliki.
Meskipun sudah besar dengan dua stasiun televisi yang dimiliki, namun Trans Media selalu melihat ekosistem media secara lebih luas, terutama media digital. Untuk media digital, Trans Media saat ini telah memiliki detik.com dan CNN Indonesia. Namun untuk terus berkembang, tidak menutup kemungkinan untuk menarik media digital lain.
"Kami sangat serius menangani digital, ke depan akan punya CNBC.com dan beberapa media digital lainnya. Kami melakukan diferensiasi dan positionig-nya bagaimana supaya berkembang tapi tidak memakan satu sama lain," ungkap Atiek.
Perkembangan media digital, menurut Atiek, mulai memberikan gangguan pada bisnis utama, yakni televisi. Kalau dulu iklan televisi tumbuh 15-20%, saat ini mulai berkurang karena sebagian perkembangan dimakan oleh digital. Data Nielsen juga menunjukkan budget iklan digital mulai meningkat.
Untuk bisnis TV FTA sendiri, kendati mulai berkurang tapi penetrasi dan budget iklan masih sangat besar sehingga Trans Media tetap berusaha mengupayakan stasiun?televisi yang dimiliki tetap unggul dari kompetitor. Perusahaan juga akan mempersiapkan bagaimana mendigitalisasi TV FTA itu sebab era itu pasti akan datang.
Saat ini ada 10 stasiun?TV FTA dan saat memasuki era televisi digital, kompetitornya pasti akan semakin banyak sehingga persaingan akan lebih berat. Selanjutnya untuk dapat memenangkan persaingan, kunci suksesnya adalah kreativitas dalam segala bidang, baik televisi maupun media digital. Terutama di televisi, sebab tidak ada orang yang loyal pada stasiun televisi, tapi pada program.
Jadi bagaimana membuat program yang disukai oleh pemirsa. Tidak hanya itu, kreativitas juga harus ada dalam konten untuk advertising untuk perusahaan memasang iklan.
"Kuncinya adalah kreativitas dan teknologi yang mendukung," tegas Atiek.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement