Diplomat top Guatemala membela keputusan Presiden Jimmy Morales untuk memindahkan kedutaan besar negara Amerika Tengah tersebut di Israel ke Yerusalem di tengah kritik internasional dan domestik.
Menteri Luar Negeri Sandra Jovel mengatakan bahwa ini adalah "keputusan kebijakan luar negeri, oleh karena itu berdaulat." sebagaimana dikutip dari Fox News, Rabu (27/12/2017).
Jovel mengatakan pada hari Selasa (26/12/2017) bahwa tidak ada niat untuk membalikkan keputusan tersebut. Dalam kata-katanya, "Apa yang kita lakukan adalah bersikap koheren dengan kebijakan luar negeri kita dan sekutu kita untuk Israel."
Morales mengumumkan perubahan pada Malam Natal, menjadi negara pertama yang mengikuti jejak Presiden Donald Trump untuk beralih dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Majelis Umum PBB memilih pada hari Kamis untuk mengutuk sekaligus membatalkan keputusan A.S. terkait dengan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Israel menyambut baik pengumuman Guatemala, sementara pihak berwenang Palestina sangat menentang aksi tersebut. Tidak ada penjelasan mengenai waktu terkait dengan upaya memindahkan kedutaan Guatemala dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement