Gubernur Sumsel Alex Noerdin menargetkan tahun 2018 Sumsel harus menjadi Provinsi Olahraga. Pernyataan itu diungkapkannya saat menghadiri Kaleidoskop Akhir Tahun 2017 bersama Pemimpin Redaksi, Akademisi dan Tokoh Masyarakat, di Griya Agung Rabu (27/12/2017).
Menurutnya untuk memajukan suatu daerah, syaratnya daerah itu harus dikenal. Dalam hal ini? Provinsi Sumsel memilih olahraga, sebab Sumsel sudah memiliki modal tersebut.?
"Modal utama kita Jakabaring Sport City (JSC). Sejak 2004 lalu rekam jejak Provinsi Sumsel mulai dari PON 2004 hingga saat ini tercatat 39 event international berkelas Asia, Asia Pacific bahkan dunia berlaga disana. Ini tidak main-main. Ada mata rantai yang tidak terputus ada perencanaan yang matang sejak awal bertahap merebut Asian Games itu," ungkapnya.
Selain itu dikatakan Alex, Sumsel juga pernah bersusah payah saat? sidang bersama OCA, sehingga pertama kali terjadi dalam sejarah Asian Games digelar di dua kota. Menurutnya Asian Games itu bukan tujuan utama, tapi Asian Games itu adalah alat untuk mencapai tujuan utama yakni kesejahteraan rakyat.
Sementara itu menanggapi berkembangnya opini masyarakat yang mengatakan bahwa Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) hanya fokus dengan Asian Games saja, Alex membantahnya. Di hadapan awak media, rektor dan hadirin yang sempat hadir, Alex menyatakan menjadi Kepala Daerah itu tidak mudah, sebab sangat sulit posisinya dimana salah sedikit saja dalam mengambil keputusan, maka akan berdampak pada pengabdian bertahun-tahun.?
"Menjadi Kepala Daerah itu harus sepenuh hati ingin membangun daerah bukan menumpuk harta. Kita membangun infrastruktur besar-besaran ini tidak menggunakan uang sendiri melainkan penyertaan modal negara. Tidak mungkin bisa kita membangun semua ini menggunakan uang sendiri (APBD).Karena Asian Games kita dapat proyek infrastruktur Rp68 triliun, hebatnya lagi untuk 2018 ditambah Rp13 triliun," ungkap Mantan Bupati dua periode Musi Banyuasin ini.
Sedangkan menanggapi soal jalan-jalan rusak yang dikeluhkan masyarakat, Alex menuturkan ada pengelompokan yang berbeda tanggung jawab diantaranya ada jalan kabupaten, jalan negara dan jalan provinsi.?
"Oleh sebab itu membiayai provinsi sendiri saja kita susah, bagaimana bisa kita membantu untuk jalan kabupaten kota. Saya mantan Bupati dua kali saya tahu persis itu, makanya pandai-pandailah 17 Bupati/Walikota itu untuk memperbaiki jalan masing-masing," tegasnya.
Alex menambahkan, Program Prioritas Tahun 2018 Untuk mencapai target-target pembangunan tahun 2018, telah ditetapkan Prioritas Pembangunan Provinsi Sumtera Selatan Tahun 2018, tak hanya menjadi provinsi olahraga, tapi juga fokus pembangunan lingkungan berbasis landscape, peningkatan investasi, pengembangan usaha dan pariwisata, penanggulangan kemiskinan, infrastruktur dan konektivitas, pendidikan berkualitas, kesehatan untuk semua, perumahan dan pemukiman, stabilitas keamanan dan ketertiban, kedaulatan pangan.?
"Saya ucapkan terimakasih untuk semua kritik, sumbang saran dan masukan dari semua kalangan masyrakat, hal tersebut menandakan dari semua masyrakat sangat peduli dengan Sumatera Selatan (Sumsel). Dimana ingin memberikan kontribusi yang positif untuk pembangunan yang benar-benar bermanfaat dan mencapai tujuan," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Ekowati Retnaningsih, SKM., M.Kes menambahkan capaian kinerja pembangunan provinsi Sumsel tahun 2017 diantaranya, Pertumbuhan ekonomi provinsi Sumsel triwulan III-2017 tumbuh 5,56 persen dibandingkan triwulan III-2016.?
"Gini Rasio menggambarkan kesenjangan ekonomi di suatu wilayah. semakin kecil angka Gini Rasio maka semakin baik kesenjangannya. Sumsel tidak hanya mengejar Pertumbuhan Ekonomi tetapi juga berupaya menekan kesenjangan dan meningkatkan pemerataan ekonomi," tuturnya.
Menurutnya dari rangkaian pembangunan dan keberhasilan yang sudah ada cukup memberikan refleksi yang jelas bahwa Sumsel sudah dapat mensejajarkan diri provinsi-provinsi maju dan berkembang.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil
Advertisement