Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abuja telah memfasilitasi lebih dari 100 perusahaan Indonesia yang melakukan ekspansi ke Nigeria sepanjang 2017.
"Dari jumlah tersebut, KBRI Abuja mencatat setidaknya 14 perusahaan Indonesia memiliki follow up ataupun kelanjutan berbisnis di Nigeria," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Abuja Harry Purwanto dalam keterangan resmi yang diterima di Bengkulu, Minggu (31/12/2017).
Dengan bertambahnya jumlah perusahaan Indonesia yang berekspansi di Nigeria, hingga saat ini telah tercatat sekitar 47 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Nigeria.
Setelah sempat mengalami resesi ekonomi di sepanjang 2016, pertumbuhan ekonomi di Nigeria kembali positif yakni 1,7 persen pada kuartal ketiga 2017. Kondisi ekonomi tersebut menarik para pengusaha Indonesia untuk mengekspansi bisnisnya ke negara penghasil minyak tersebut.
Perusahaan yang memproduksi barang konsumsi seperti makanan, minuman, dan farmasi masih mendominasi eksistensi perusahaan Indonesia di Nigeria. Namun, sektor industri strategis seperti pertambangan yang diwakili PT Timah dan manufaktur kereta api yang diwakili PT INKA juga memulai ekspansi bisnisnya di Nigeria.
"Mari kita sama-sama mendukung agar ke depan terdapat kemajuan yang positif terhadap upaya Badan Usaha Milik Negara kita berekspansi ke Nigeria," ujarnya.
Selain itu, ada juga bidang bisnis baru seperti perusahaan penghasil cat mobil, PT Belkote Paint, dan perusahaan yang bergerak di bidang konsultan jasa manajemen pertanian, PT Kareem Internasional.
Menurut data Kementerian Perdagangan, hingga Oktober 2017 nilai ekspor nonminyak dan gas bumi Indonesia ke Nigeria tercatat naik 134 juta dolar AS atau sekitar 20,7 persen dibandingkan periode yang sama di 2016.
Kenaikan itu didorong oleh upaya ekspansi yang cukup aktif dari pebisnis Indonesia dan didukung oleh situasi politik yang relatif stabil dan aman di sebagian besar wilayah Nigeria serta meningkatnya produksi minyak Nigeria pada tingkat 2,2 juta barel per hari pada 2017. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah