Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa realisasi belanja negara tahun 2017 meningkat 7,49% menjadi sebesar Rp2.001,6 triliun. Angka ini mencapai 93,89% dari target APBNP tahun 2017.
Dari jumlah itu, realisasi belanja modal mencapai 92,89% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 82%. Kemudian realisasi belanja barang mencapai 96,89% dibandingkan tahun 2016 yang hanya 85,39%. Sementara realisasai belanja sosial mencapai 100%.
"Tentu kontribusi dari belanja barang, modal, dan sosial sangat positif untuk ekonomi terutama masyarakat keluarga miskin," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Lebih rinci dijelaskan, realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.259,6 triliun (92,1%) dari APBNP 2017 dengan pencapaian output antara lain di bidang infrastruktur seperti pembangunan jalan (794 km), jembatan (9.072 m), pembangunan 3 bandara dan lanjutan 8 bandara, serta pembangunan rel kereta api (618,3 km).
Di bidang pendidikan, penyaluran Kartu Indonesia Pintar sebanyak 19,8 juta siswa, penyaluran bantuan operasional sekolah terhadap 8 juta siswa dan penyaluran bidik misi 364,4 ribu mahasiswa. Adapun bidang kesehatan dan perlindungan sosial melalui penyaluran Kartu lndonesia Sehat sebanyak 92,1 juta jiwa dan penyaluran program keluarga harapan untuk 6 juta keluarga penerima manfaat.
Sementara pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) dilakukan berbasis kinerja dengan penerapan sistem reward dan punishment, membuat realisasi sebesar 96,89 persen dari APBN-P 2017.
"Saat ini penyerapan lebih merata dan efisien. Di bidang pendidikan, hasil dari transfer ini digunakan untuk merehabilitasi 11 ribu ruang kelas SD, dan membangun 1.531 ruang SD, di bidang kesehatan membangun sarana dan prasarana di 347 RS," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: