Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandara Samarinda Baru Beroperasi, Penumpang Bandara SAMS Terancam

Bandara Samarinda Baru Beroperasi, Penumpang Bandara SAMS Terancam Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Untuk menjaga market penumpang di lingkungan Angkasa Pura I Balikpapan terkait akan  operasionalnya Bandara Samarinda Baru, perlu dilakukan pembahasan bersama secara mendalam.

Handy Heryudithiawan meyakini, penumpang di SAMS Balikpapan tidak akan tergerus atau pindah ke BSB jika BSB melakukan pencarian atau membuat potensi pasar yang baru baik dintra Kalimantan maupun luar Kalimantan.

Keberadaan dua bandara yang saling berdekat ini yakni hanya berjarak kurang lebih 100 km. apalagi nanti akan operasional 2019 Tol Balikpapan-Samarinda tentu akan menguntung posisi SAMS karena arus mobilisasi orang dan barang lebih cepat.

Namun menurutnya keberadan dua bandara ini harus saling mendukung dan melengkapi.

"Tentu ini chalangge baru buat kami kedepan bisa kita sinergikan supaya kita mendorong ekonomi di Kaltim. Ngak  bisa bicara Kaltim, Balikpapan sendirian, Samarinda sendirian, " katanya, usai penutupan posko penumpang  Natal Tahun Baru, Selasa (9/1/2018).

Dia tidak khawatir kalaupun terjadi arus perpindahan penumpang dari SAMS ke Samarinda. Sebab SAMS memiliki keunggulan tersendiri.

“Sebenarnya kalau katakan menggerus kita lihat nanti. Kalau ada shifting market bisa jadi iya. Yang tadi terbang disini lewat samarinda. Tapi sebenarnya jangan khawatir kita punya keunggulan. Kita punya 90 schedule setiap hari. Kita punya 23 destinasi. Artinya BSB harus melihat yang ada, kita duduk bareng supaya pembagian marketnya bisa layani secara maksimal,”jelasnya.

Menurutnya penting mencari market baru sebab size yang sudah ada jika berbagi akan berkurang.

“Yang kita harus bicarakan market sizenya. Jangan market sharing. Adanya segini dibagi ya cuma segini tapi kita ginian (diperluas) market itu,” tandasnya.

Handy melihat potensi penumpang masih cukup besar apalagi penumpang dari pariwisata. Di SAMS saja dari 7,3 juta penumpang tahun 2017 lalu, sekitar 9 persen  merupaakn  penumpang pariwisata. “Dari 7,3 juta hanya 9 persen saja pariwisata. Nah ini potensi besar sekali kita harus sama-sama bicarakan ini," ujarnya.

Sejauh ini belum diketahui waktu operasional BSB. Selain itu belum juga diketahui  minat operator penerbangan ke BSB Samarinda.

Rencananya Managemen AP I Sepinggan hari Rabu (10/1/2018) akan duduk bareng membahas persoalan ini sambil meninjau keberadaan bandara baru ini.

"Nanti Co GM yang akan tinjau kesana. Kalau dilihat ini kita harus duduk bareng. Ini resources Kalimantan Timur. Belum tentu ada daerah punya dua bandara. Bisa contohin nggak ada. Kalau Cengkareng (Jakarta) dengan Halim yang berdekatan tapi kan volume penumpang besar sekali 63 juta. Kalau disini 7,3 juta. Kalau feeling saya sekitar 8 sampai 8,5 juta artinya harus dijaga, sama-sama duduk bareng supaya pelayanan penumpang tetap jalan," tukasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: