Pengamat ekonomi Muliaman Hadad mengatakan potensi basis ekonomi digital yang dimiliki Indonesia cukup besar karena didukung pengguna internet yang tidak jauh dengan jumlah penduduknya.
"Indonesia ditunjang dengan jumlah pengguna internet yang kalau dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN angkanya pararel dengan jumlah penduduk," kata Muliaman di Surabaya, Kamis (11/1/2018).
Muliaman yang juga Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ini mengaku dengan adanya potensi tersebut, prospek Indonesia sebagai basis pertumbuhan ekonomi digital terbuka lebar.
"Artinya, Indonesia menjadi bagian dari perkembangan," kata Muliaman yang sebelumnya ikut dalam Seminar Nasional ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jatim itu.
Ia mengakui, kehadiran teknologi saat ini berkontribusi besar terhadap perubahan aktivitas ekonomi, bahkan pengaruhnya terhadap ekonomi secara makro sangat signifikan. Salah satu basis ekonomi digital yang muncul, kata dia, adalah pembiayaan digital atau financial techonology (fintech).
Layanan jasa keuangan digital tersebut, kata Muliaman, saat ini tidak hanya dilakukan oleh lembaga keuangan existing, tapi juga lembaga non-keuangan atau startup.
Terkait dampak terhadap produktivitas, lanjut ia, masih harus dikaji lebih lanjut, tetapi yang jelas saat ini teknologi telah menjadi sopir, dan memungkinkan terjadinya automasi.
"Saat ini teknologi bisa memberikan dampak langsung ke indeks harga konsumen. Tekanan harga menjadi meningkat, tapi rendahnya biaya distribusi akan mengompensasi tekanan tersebut," tuturnya.
Meski demikian, Muliaman mengakui masih perlu ada masa transisi yang cukup panjang. Hal itu ditentukan bagaimana masyarakat merespons sehingga perlu didukung dengan kebijakan publik untuk mengantisipasi maupun untuk mempersiapkan.
Ekonom dari Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengakui hal itu. Ia menyebut ada dua sektor yang kini tumbuh signifikan dengan layanan digital, masing-masing adalah sektor pariwisata dan industri kreatif.
"Pariwisata, dengan masuknya teknologi telah menjadi simbol bagi kelas menengah atau middle class dan ini merupakan bonus demograsi dan teknologi yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia mengakui memang ada beberapa sektor yang terpuruk, tapi pertumbuhan di sektor yang lain turut mengangkat sektor tersebut. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah