Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ACT Siap Kirimkan 10.000 Ton Beras untuk Warga Palestina

ACT Siap Kirimkan 10.000 Ton Beras untuk Warga Palestina Warga Palestina duduk di luar rumah mereka di kamp pengungsi Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Rabu (3/1). | Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bantuan kemanusiaan 10.000 ton beras untuk warga Palestina segera dilayarkan melalui Program Kapal Kemanusiaan yang diinisiasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Tidak hanya beras, bantuan pangan lain seperti gula dan tepung juga turut diangkut oleh Kapal Kemanusiaan Palestina.

Presiden ACT Ahyudin mengatakan bantuan pangan menjadi prioritas pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Pasalnya, pangan menjadi kebutuhan pokok yang dibutuhkan mendesak oleh warga Palestina.

"Pasang-surut tindakan represif sepihak Israel baik langsung maupun melalui lobi zionisme dari tahun ke tahun semakin memperburuk kondisi warga Palestina. Tak hanya di Yerusalem Timur, tapi juga di Gaza," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Ahyudin menjelaskan populasi Gaza yang saat ini berkisar kurang dari dua juta jiwa, lebih dari 80% warganya hidup dalam kesulitan ekonomi, sosial, termasuk pangan. Sejauh ini mereka hidup serba terbatas dan mengandalkan bantuan dari dunia luar.

"Hingga kini, ada lebih 200.000 keluarga di Gaza yang memerlukan bantuan kemanusiaan. Diperkirakan volume 10.000 ton bantuan pangan tersebut mampu memberi dukungan logistik bagi warga Palestina yang membutuhkan," jelasnya.

Ia menyampaikan Kapal Kemanusiaan Palestina merupakan sekuel kolaboratif masyarakat, pelaku usaha, dan relawan kemanusiaan. Seperti dua kapal kemanusiaan yang telah mengirimkan bantuan pangan untuk korban kelaparan di Afrika dan pengungsi Rohingya di Bangladesh, KKP melibatkan ikhtiar besar bangsa Indonesia.

"Yang membuatnya berbeda dari proyek KK sebelumnya, KKP telah membangkitkan kepedulian global. Sejauh ini, beberapa negara di Eropa dan Asia Tenggara telah menyatakan komitmennya untuk ikut mendukung proyek ini," sebutnya.

Disampaikan, hal tersebut membuktikan bahwa kebangkitan filantropi global telah bersatu untuk mengatasi problem Palestina. KKP juga menjadi piranti pemersatu bangsa-bangsa merdeka, bangsa-bangsa berdaulat, untuk mendorong kemerdekaan Palestina.

"Ada spirit kemerdekaan untuk Palestina di setiap kepal beras yang dikapalkan ke Palestina. KKP, pembawa pesan dunia untuk kemerdekaan Palestina, sarana mengekspresikan kolaborasi untuk kemerdekaan," tegasnya.

Adapun, KKP akan diberangkatkan pada 21 Februari 2018 mendatang. KKP akan membawa 10.000 ton bantuan pangan tersebut secara bertahap dalam rentang enam bulan ke depan. Bantuan ini diperkirakan akan masuk melalui Gaza, termasuk opsi tambahan melalui wilayah Tepi Barat atau Yerusalem.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: