PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengadakan program CSR (Corporate Social Responsibility) berupa pelatihan bagi 5.000 tenaga lokal yang berpotensi menjadi calon pekerja proyek pengembangan kilang minyak (Refinery Development Masterplan Program/RDMP) di Refenery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur.
Region Manager Communication and CSR Kalimantan Yudi Nugraha menyatakan pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan nilai jual tenaga kerja di Kalimantan Timur untuk bersaing mendapatkan kesempatan bekerja. Pelatihan tersebut difokuskan bagi masyarakat di sekitar area proyek yang akan dilatih dalam tiga bidang khusus yang relevan.
"Para calon pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar area proyek akan dilatih dengan bidang khusus yang relevan dengan proyek yakni terkait penerapan HSSE, pendukung proyek seperti welder dan yang terkait dengan keahlian instrument," katanya.
Total kebutuhan tenaga kerja proyek RDMP Balikpapan yang mencapai 25.000 orang mayoritas adalah tenaga kerja terlatih yang diharuskan menguasai teknologi atau skill tertentu, dan sebagian kecil di antaranya tenaga kerja pendukung seperti tenaga angkat, tenaga gali, supir, OB, dan cleaning service.
Pertamina membagi program pelatihan menjadi tiga kelompok yakni tenaga HSSE seperti safetyman, safety inspector, dan first aider dengan durasi pelatihan selama enam hari. Kelompok kedua adalah tenaga terlatih bersertifikasi seperti welder, rigger, pipe filter, dan scaffolder dengan durasi pelatihan selama 60 hari. Serta, kelompok ketiga adalah tenaga terlatih bidang khusus seperti intrumentation, electrical, structure/piping, dan civil/building selama 12 hari.
Pelatihan menggunakan fasilitas di lima balai latihan kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan di Kaltim dan bisa pula ditambah BLK di wilayah Kalimantan lainnya. Total BLK di Kalimantan ada 35 unit. Lima BLK di Kaltim berkapasitas 6.300 orang per tahun yang berlokasi di Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Paser.
Kepala BLK Balikpapan Suhartono menyatakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini BLK yang dipimpinnya tengah melatih 30 calon pekerja proyek yang sudah memasuki pelatihan selama 10 hari. "Pelatihan akan kami fokuskan pada praktik karena kebutuhan tenaga kerja proyek yang siap turun ke lapangan. Perbandingannya 80 persen praktik, 20 persen teori," tegasnya.
RDMP di Refinery Unit V Balikpapan bertujuan meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi dengan meningkatkan produksi BBM dan non-BBM, meningkatkan kualitas produk BBM dari Euro II menjadi Euro V, dan nilai ekonomi kilang Pertamina.
Setelah RDMP, kapasitas pengolahan RU V Balikpapan akan bertambah 100.000 barel minyak mentah per hari atau naik 38 persen dari sebelumnya 260.000 barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. RDMP Balikpapan juga akan menambah produksi gasoline hingga 38 persen atau 100.000 barel per hari yang sekaligus mengurangi impor hingga 20 persen.
Selain itu, produk Solar bertambah 23 persen atau 30.000 barel per hari yang sekaligus mengurangi porsi impor 17 persen, LPG bertambah hingga 800 persen atau 930.000 ton per hari, dan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230.000 ton per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah