Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia tahun ini menargetkan bisa menerbangkan 15,7 juta penumpang. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 12,46 juta penumpang atau naik 6% dari tahun sebelumnya yang mencapai 11,8 juta penumpang.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan pertumbuhan penumpang Citilink tercatat mengalami peningkatan siginifikan dalam lima tahun terakhir. Misalnya, tahun 2012 tercatat sebanyak 2,8 juta penumpang, kemudian melonjak menjadi 5,3 juta penumpang di tahun 2013.
Selanjutnya, tahun 2014 terus tumbuh dengan pesat mencapai 8,2 juta penumpang, tahun 2015 sebanyak 9,5 juta penumpang, dan di tahun 2016 mencapai 11, 8 juta penumpang.
"Peningkatan tersebut menunjukkan pertumbuhan positif yang berkelanjutan dan untuk itu kami akan terus melakukan perbaikan guna menyempurnakan pelayanan kepada penumpang sehingga menjadi lebih baik lagi ke depannya," ucap Juliandra di Jakarta, Sabtu (20/1/2018).
Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang dari tahun ke tahun tidak terlepas dari upaya perusahaan untuk meningkatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP) agar selalu lebih baik. Misalnya, tahun 2016 OTP perusahaan sebesar 76,36% naik dari tahun 2015 sebesar 76,05%.
Meski pencapaian tersebut masih lebih rendah dari tahun 2014 yang mencapai 81,6% serta tahun 2013 mencapai 83,3%. Di tahun 2017 tingkat OTP mencapai 82,77% dan 2018 ditargetkan mencapai 87%. "Karenanya peningkatan OTP memang menjadi sasaran utama pelayanan Citilink," tambahnya.
Selain menekankan pentingnya OTP, kata Juliandra, manajemen juga melakukan inovasi dengan berbagai kemudahan mulai dari pemesanan dan pembelian tiket pesawat, proses check-in yang cepat dengan memanfaatkan teknologi mobile apps hingga kerja sama dengan mitra bisnis strategis, seperti dalam pelayanan shopping on line dalam penerbangan.
"Tidak hanya itu saja, maskapai juga menargetkan generasi milenial yang berfokus pada pemberian experience yang unik. Hal lainnya adalah dengan memperbaiki layanan kepada penumpang baik pre-flight, during-flight, dan post-flight," ucapnya.
Saat ini pihkanya memiliki 65 rute dan 268 frekuensi penerbangan setiap harinya ke 32 kota di Indonesia dan regional dengan menggunakan 50 unit pesawat Airbus A320 terbaru yang lebih ramah lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: