Warta Ekonomi, Makassar -
Pelabuhan Balantang Malili di Luwu Timur (Lutim), mendominasi lalu lintas pengiriman ekspor dari Sulsel sepanjang 2017. Hampir setiap bulan, pelabuhan ini terpantau paling sibuk. Maklum, seluruh pengiriman nikel yang merupakan komoditas andalan Sulsel pastinya melalui Pelabuhan Balantang Malili.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam, mengatakan lebih dari separuh pengiriman komoditas asal daerahnya melalui Pelabuhan Balantang Malili. Sepanjang 2017, nilai ekspor dari pelabuhan itu mencapai US$629,36 juta dari total nilai ekspor Sulsel US$1.020,80 juta.
"Di saat nilai ekspor Sulsel menurun secara keseluruhan, kinerja ekspor Pelabuhan Balantang Malili malah meningkat. Itu seiring dengan peningkatan ekspor nikel ke Jepang. Untuk 2017, nilai ekspor dari Pelabuhan Balantang Malili naik 7,74 persen dari US$584,14 juta US$629,36 juta," kata Nursam, Selasa, (23/1/2018).
Berdasarkan data BPS, setelah Pelabuhan Balantang Malili, Pelabuhan Soekarno Hatta mencatatkan kinerja ekspor kedua terbesar mencapai US$251,97 juta. Namun, bila dibandingkan periode 2016, kinerja ekspor Pelabuhan Soekarno Hatta jauh lebih cemerlang. Kala itu, pelabuhan yang berada di pusat Kota Makassar itu mencatatkan ekspor US$491,63 juta.
Selain dua pelabuhan itu, kinerja ekspor pelabuhan lainnya di Sulsel tidaklah begitu signifikan. Di antaranya yakni Pelabuhan Makassar (US$88,83 juta), Pelabuhan Biringkassi Pangkep (US$24,11 juta), Pelabuhan Palopo (US$13,31 juta), Pelabuhan Hasanuddin (US$9,80 juta) dan Pelabuhan Malili (US$3,41 juta).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: