Ratusan bangunan di Provinsi Banten mengalami kerusakan pascagempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter yang mengguncang daerah tersebut pada Selasa.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margowiyono di Jakarta, Selasa, menyebutkan bangunan yang rusak tersebut tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Lebak dan beberapa kabupaten lainnya di Banten.
"Data sementara yang kita peroleh 129 unit bangunan rusak berat dan ringan di Lebak dan sejumlah bangunan lainnya di Banten," kata Margowiyono.
Dia merincikan, dua unit rumah dan satu masjid rusak berat di Kecamatan Bayah, enam rumah di Kecamatan Wanasalam, sementara di Kecamatan Cilogran terdata satu mushola, dua unit rumah rusak berat, 10 unit rusak ringan di Desa Pasir Bungur. Selain itu, 10 unit rumah rusak berat dan 60 unit lainnya rusak ringan di desa Girimukti.
Di Kecamatan Panggarangan sebanyak 92 unit rumah rusak, 21 unit rumah dan satu puskesmas juga mengalami kerusakan di Kecamatan Lebak Gedong.
Selain itu, masing-masing dua unit rumah di Kecamatan Sobang, Kecamatan Rinten dan Kecamatan Cimarga juga mengalami kerusakan. Serta masing-masing satu unit rumah di Kecamatan Sajira dan Cihara.
Di samping itu, satu unit sekolah rusak berat dan bangunan kantor Kecamatan Cikeusik Pandeglang rusak ringan. Selain itu terdata seorang warga Kecamatan Cilograng mengalami patah tulang.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan magnitude 6,1 terjadi pada 7,23 LS dan 105,9 BT, tepatnya di laut pada jarak 43 km arah selatan Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km. BMKG menyatakan gempa bumi Itu dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat