Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, pemerintahannya terus berupaya mencari solusi untuk menghadapi terjadinya kemacetan parah arus lalu lintas yang diprediksi bisa terjadi dalam waktu lima tahun kedepan atau pada 2023.
Menurut dia, di Balaikota, Selasa, mengatasi persoalan pertumbuhan volume kendaraan bermotor bukan hal yang gampang. Sebab banyak menyangkut kepentingan orang banyak.
"Solusinya dilakukan rekayasa jalan seperti yang ada sekarang ini. juga nanti paling kami lakukan penambahan ruas jalan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Ichwan Nur Khalik mengatakan, jika pertumbuhan volume kendaraan bermotor tidak ditekan maka kondisi kemacetan di Banjarmasin akan semakin parah.
Bahkan, dia memprediksi dalam lima tahun ke depan persoalan macet di Banjarmasin bisa lebih parah dari pada DKI Jakarta.
"Saya tidak bisa membayangkan lima tahun ke depan lalu lintas di Banjarmasin ini bagaimana. Saat ini saja (macet) sudah seperti Jakarta," ucapnya.
Dia mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan Dishub untuk mengatasi persoalan macet yang semakin hari semakin parah. Banyak ruas jalan yang telah rekayasa, seperti penutupan u-trun maupun pembagian arus jalan.
"Merekayasa itu salah satu cara untuk mengatasi kemacetan. Semakin banyak hambatan, semakin banyak volume kendaraan, semakin macet," terangnya.
Menurut Ichwan, tidak adanya pembatasan jumlah voleme kendaraan bermotor khususnya di Banjarmasin hanya menguntungkan bagi para pengusaha.
"Bagi distributor, perusahan mobil itu kalau kendaraan semakin laku semakin senang. Tapi untuk kami malah menambah pusing kepala," imbuhnya.
Dia memang belum memiliki data pasti terkait jumlah peningkatan volume kendaraan itu setiap tahunnya, namun kondisi arus lalu lintas di daerah ini makin bertambah titik kemacetan.
"Artinya ini bisa diperkirakan sendiri makin banyaknya volume kendaraan itu, sebab di mana-mana jalan sudah mulai kerap dengan kemacetan," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: