Warta Ekonomi, Makassar -
Mantan Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI, Tanribali Lamo, berpendapat satu-satunya cara agar Gerindra menjadi pemenang pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 adalah dengan memenangkan pilkada serentak 2018.
Menurut pria yang pernah mengawal dua periode pemilu dan 540 pilkada di Indonesia ini, dirinyalah yang mengatur jadwal pilkada serentak. "Yang atur pemilu serentak saat itu saya, pada 2024 nanti semua bersamaan, pileg, pilpres dan pilkada," kata Tanribali, dalam keterangan persnya, Rabu, (24/1/2018).
Hanya saja untuk pilkada serentak 2018, disebut Tanribali memang belum bisa dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Tapi hal itu sebenarnya menguntungkan partai politik. Alasannya karena parpol bisa memanaskan mesin untuk memenangkan pemilu legislatif.
Apalagi pilkada serentak 2018 menyasar hampir 60 persen penduduk Indonesia, dan diikuti oleh setidaknya 4 provinsi besar, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. "Kalau diperhatikan, pilkada 2018 hampir menyasar 60 persen penduduk Indonesia. Beberapa provinsi punya nilai jual tinggi, Sulsel jadi pertimbangan setelah Jawa," ulas Bakal Calon Wakil Gubernur Sulsel ini.
Mantan caretaker gubernur 4 kali ini menyebut itu merupakan kesempatan bagi Gerindra untuk memenangkan pemilihan legislatif dan memuluskan langkah Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden RI.
"Ini kesempatan untuk kita di Sulsel. Kita harus menangkan di Sulsel agar tagline Gerindra menang Prabowo presiden menjadi mudah. Tidak ada cara lain menang pileg dan pilpres jika tidak menang pilkada," lanjut letting Prabowo semasa di TNI itu.
Tanribali yang merupakan purnawirawan TNI berpangkat Mayjen juga pasangannya yakni Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang karena merupakan 1 dari sekitar 4 persen wakil kepala daerah yang kompak dengan kepala daerahnya hingga akhir masa jabatan. "Di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota hanya 4 persen kepala daerah yang kembali bersama, termasuk pak Agus," paparnya.
Ia juga mengingatkan bahwa saksi pada pemilu, baik pilkada maupun pemilihan legislatif adalah hal yang penting.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil