Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Curah Hujan di Puncak Ekstrem

Curah Hujan di Puncak Ekstrem Petugas BPBD Kabupaten Bogor berusaha membersihkan material longsor yang menutupi jalur utama Puncak Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2). Jalur Puncak, Bogor ditutup sementara akibat cuaca ekstrim yang mengakibatkan bencana longsor di empat titik di ruas jalan di Jalan Raya Puncak yaitu di seputaran Masjid Atta'awun, Riung Gunung, Grandhill, dan Widuri. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Bogor -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan di wilayah Puncak Kabupaten Bogor sejak dua hari terakhir termasuk kategori ekstrem.

"Hujan ekstrem karena kemarin di wilayah Puncak, Bogor curah hujan mencapai 152 milimeter, hari ini (6-2-2018) tercatat 164 milimeter," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam video konferensi yang dilaksanakan di Kantor BMKG di Jakarta, Selasa.

Kepala BMKG yang saat ini berada di Medan melakukan konferensi pers melalui video konferensi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gedung BNPB dan Sekretaris Utama BMKG di Kantor BMKG, Jakarta, yang dihadiri perwakilan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.

Ia menegaskan bahwa curah hujan intensitas tinggi jika mencapai 150 milimeter per hari.

Kondisi di wilayah Puncak Bogor tersebut diakibatkan adanya daerah pertemuan angin dan perlambatan massa udara sehingga menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan Cumulunimbus (Cb) dominan di sekitar wilayah Bogor pada malam dan dini hari.

Dari awan tersebut, juga terdeteksi terjadi angin kencang di sekitar wilayah Puncak. Namun, beberapa hari sebelumnya wilayah Puncak Bogor tercatat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan mencapai intensitas tertinggi pada Senin (5/2) dini hari.

Akibat intensitas hujan yang ekstrem tersebut sejumlah wilayah di Jakarta terdampak banjir kiriman disebabkan meluapnya air Sungai Ciliwung.

BMKG juga memperkirakan potensi hujan dengan intensitas tinggi masih akan berlangsung hingga Maret 2018.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: