Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Bank Indonesia (BI) menilai penurunan suku bunga kredit perbankan masih bisa berlanjut kendati bank sentral menyatakan tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate sebesar 4,25 persen.
Menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, penurunan suku bunga acuan bank sentral telah mencapai 300 basis poin (bps) sejak awal tahun 2016, sementara suku bunga kredit tercatat baru turun setengah dari penurunan suku bunga BI. Artinya pelonggaran suku bunga yang telah dijalankan belum maksimal ditransmisikan ke perbankan.
"Akankan suku bunga kredit masih turun? kita yakini masih, karena memang sejauh ini suku bunga kredit baru turun 150 bps. Kelihatan juga takut suku bunga kredit Januari memang masih ada room penurunan," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, yang dikutip Sabtu (17/2/2018).
Adapun, pada Desember 2017 rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,30 persen atau turun 15 basis poin dari bulan sebelumnya. Saat ini suku bunga kredit konsumsi tercatat sebesar 12,54 persen, suku bunga kredit investasi sebesar 10,51 persen, dan suku bunga kredit modal kerja sebesar 10,75 persen.
Untuk itu, bank sentral berharap perbankan tidak lagi mengandalkan pendapatan bunga sehingga bunga bisa lebih murah. Sebagai gantinya bank bisa mengandalkan pendapatan non bunga atai Fee Based Income (FBI) agar tetap menguntungkan.
"Apa yang perlu dilakukan, koordinasi BI OJK, jadi penting untuk pastikan suku banga masih turun. Tingkat efisiensi dan pendapatan bank yang lain-bank selain bunga (FBI). Langkah-langkah koordinasi ini mulai menghasilkan, biaya tenaga kerja biaya operasional FBI keliatan," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: