Kawasan industri menjadi hal penting dalam mendukung investasi, mampu mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih luas. Seperti halnya dengan kawasan industri ModernCikande, sebuah kawasan industri terbesar dan terlengkap di Cikande, Serang Banten.
Perkembangan pesat ModernCikande sebagai salah satu kawasan industri terbesar di barat Jakarta tidak lepas dari lokasinya yang strategis. Secara geografis, kawasan industri ini terletak di antara Balaraja dan Serang yang dapat diakses melalui tol Jakarta- Merak dan dilanjutkan melalui pintu tol Ciujung
Presiden Direktur PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson mengatakan kawasan industri ModernCikande didukung dengan akses kemudahan menuju tiga pelabuhan besar, Ciwandan, Cigading dan Merak Mas. Berbagai industri telah hadir di kawasan ini seperti industri baja, kimia dan makanan dan minuman. Setidaknya ada 250 perusahaan aktif yang membangun usahanya di Kawasan Industri Modern Cikande.
"Kurang lebih 250 perusahaan yang memilih kawasan kami untuk investasi (terutama) di sektor manufaktur," ungkap Presiden Direktur PT Modern Industrial Estate, Pascall Wilson Cikande, Serang, Kamis (8/3).
Menurut Pascal, dari 250 perusahaan yang membangun pabriknya di sana, 61% adalah perusahaan nasional. Sisanya merupakan perusahaan asing yang datang dari berbagai negara seperti China, Singapura, Taiwan, Malaysia, Eropa dan Amerika.
Dia merinci, terdapat 6 kategori perusahaan manufaktur yang mendirikan pabriknya di Cikande, yaitu industri makanan dan minuman dengan porsi 40%, industri baja dan turunan dengan porsi 15%, industri otomotif dengan porsi 2%, serta industri kimia dan beberapa jenis industri lainnya seperti kertas, bahan pakan ternak, bahan bangunan dengan porsi 43%.
Pascall menambahkan dari 3.175 hektare total luas lahan yang ada di kawasan industri Cikande, baru 1.775 hektare yang sudah dikembangkan. Masih ada 1.400 hektare berupa tanah lowong yang ada di kawasan industri Cikande. "Kawasan Cikande salah satu kawasan paling tua dan paling besar di barat Jakarta," katanya.
Terus Bertumbuh di Tahun Politik
Meskipun tahun ini merupakan periode tahun politik, di mana investor biasanya white and see pihaknya tetap optimis penjualan lahan di Modern Cikande Industrial Estate akan tumbuh signifikan dengan target marketing sales mencapai Rp 1 triliun, dimana tahun sebelumnya perusahaan hanya mampu menjual sebesar Rp 700 miliar.
Erwin Wijaya, Sales & Marketing General Manager PT Modern Industrial Estate menambahkan, yang menjadi unggulan perusahaan dalam meningkatkan penjualan lahan di Modern Cikande Industrial Estate ini menurut Erwin adalah hadirnya Pintu tol Cikande yang akan segera diresmikan penggunaannya untuk umum.
"Pintu keluar tol ini jaraknya nanti tidak lebih dari 1km dari pintu masuk kawasan industri Cikande. Kurang dari 3 menit sudah sampai ke kawasan kita. Ini akan menjadi kawasan pilihan utama di barat Jakarta. Karena waktu tempuhnya tidak sampai 1 jam. Dan di barat Jakarta cenderung tol nya lancar dibandingkan kita mau ke Cikarang macetnya minta ampun," tutur dia.
Setelah dibukanya pintu tol Cikande ini, Erwin memprediksi lonjakan demand untuk pembelian lahan di Modern Cikande Industrial Estate ini akan melonjak secara signifikan.
"Produk yang kami tawarkan adalah lahan industri siap bangun. Tidak ada ukuran yang standar tapi disesuaikan dengan kebutuhan investor. Dan di kawasan kami juga ada zoning seperti makanan dan minuman ini akan kita satukan menjadi kategori clean industri, tidak sama dengan peleburan baja karena mereka lebih polutif," tandasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: