Sinar Mas Digital Ventures membentuk perusahaan modal ventura patungan bersama East Ventures dan Yahoo Japan Capital yang dinamakan EV Growth. Perusahaan modal ventura itu berfokus menyalurkan pendanaan seri B ke atas, dengan rentang investasi senilai US$5 juta-US$16 juta.
Perusahaan modal ventura patungan itu menargetkan dapat menghimpun dana senilai US$150 juta untuk mendanai sekitar 15-20 perusahaan rintisan teknologi yang tersedia di Indonesia. EV Growth sudah mengumpulkan dana senilai US$100 juta yang berasal dari ketiga perusahaan.
"Targetnya, kami dapat menghimpun fund senilai US$150 juta untuk berinvestasi pada sekitar 15-20 startup. Sekarang sudah terkumpul US$100 juta. Untuk sisanya kami akan mengajak investor lokal maupun internasional yang tertarik untuk ikut masuk," ujar Managing Partner East Ventures Willson Cuaca di Jakarta, Kamis (22/3/2017).
Hadirnya EV Growth turut membuka kesempatan bagi perusahaan rintisan teknologi lokal yang berkembang pesat untuk memperoleh pendanaan domestik, terutama pada putaran pendanaan seri B yang bernilai di atas US$5 juta.
Perusahaan rintisan teknologi Indonesia yang tumbuh pesat umumnya mencari sumber pendanaan dari luar negeri begitu menghimpun pendanaan di atas US$5 juta.
"EV Growth fokusnya mendanai startup yang berada pada tahap growth stage yang pasarnya berada diĀ Indonesia," ujarnya.
Berbeda dengan perusahaan modal ventura yang berfokus pada pendanaan tahap awal, EV Growth bakal berinvestasi pada berbagai perusahaan rintisan teknologi yang sudah mencatatkan revenue.
EVG tidak menentukan secara spesifik vertikal bisnis apa saja yang dapat memperoleh suntikan pendanaan seri B. Hanya saja, perusahaan itu mensyaratkan perusahaan rintisan sudah mencatatkan pertumbuhan pendapatan.
"Berbeda dengan seed investment round. Startup yang sudah berada pada tahap growth stage mesti mulai berfokus pada revenue," ujarnya.
Chairman sekaligus CEO Sinar Mas Franky Widjaja menyatakan, cepat atau lambat berbagai bisnis akan terintegrasi dengan teknologi digital. Grup Sinar Mas berkomitmen terus mengadopsi berbagai teknologi digital ke dalam berbagai lini bisnisnya.
"Semua bisnis mesti mengarah kepada digitalisasi. Kalau tidak, tidak akan mungkin bisa bertahan," ujarnya.
Franky optimistis perusahaan modal ventura patungan itu turut dapat melahirkan berbagai Unicorn baru di Indonesia. Yahoo Japan seperti diketahui merupakan salah satu perusahaan kepemilikan Softbank yang berinvestasi pada perusahaan rintisan teknologi di berbagai negara. Kapitalisasi pasar Yahoo Japan sudah menyentuh US$28 miliar.
East Ventures merupakan perusahaan modal ventura yang aktif menyuntik seed funding berbagai perusahaan rintisan teknologi di Indonesia sejak delapan tahun terakhir. Salah satu protofolio investasi East Venture kini sudah bervaluasi di atas US$1 miliar, yaitu Tokopedia dan Traveloka.
"Di belakang Yahoo Japan ada Masayoshi Son pemilik Softbank yang sangat senang berinvestasi pada bidang teknologi. Sementara startup yang sudah diinvestasikan East Ventures 60% biasanya berhasil. Suatu kebahagiaan bagi Sinar Mas dapat bekerja sama meluncurkan EVG fund karena potensinya ekosistem digital di Indonesia sangat besar," ujarnya.
CEO Yahoo Japan Capital Shinichiro Hori memprediksi Indonesia merupakan salah satu ladang pencipta Unicorn terbesar di dunia di samping AS, Cina, dan India.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Fauziah Nurul Hidayah