PMI Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, sedang krisis stok darah sehingga mereka cukup kewalahan memenuhi kebutuhan darah yang tetap tinggi.
"Tadi malam bahkan ada yang harus operasi mendadak karena robekan hati akibat kecelakaan tunggal dan memerlukan darah golongan A sampai tujuh kantong. Keluarga pasien sampai mengumumkan di media sosial untuk meminta bantuan masyarakat," tutur dr Yuendri Irawanto selaku Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Kotawaringin Timur di Sampit, Sabtu (23/3/2018).
Hingga Sabtu pukul 12.43 WIB, persediaan darah di Unit Transfusi Darah PMI Kotawaringin Timur tersisa 91 kantong darah. Terdiri dari golongan A sebanyak 2 kantong, golongan B sebanyak 5 kantong, golongan O sebanyak 73 kantong dan golongan AB sebanyak 11 Kantong. Dari rincian itu terlihat jelas stok golongan darah A dan B sudah sangat kritis. Golongan darah AB juga diperkirakan segera kosong jika tidak ada tambahan dalam waktu dekat. Permintaan darah setiap harinya tidak menentu. Namun akhir-akhir ini permintaan cukup tinggi, sementara jumlah warga yang mendonorkan darahnya tidak terlalu banyak sehingga stok menipis.
"Padahal minggu kemarin kami kedodoran golongan darah B, tapi sejak tadi malam malah tambah kedodoran untuk memenuhi golongan darah A. Golongan darah AB masih bisa dikatakan dalam kondisi aman. Bulan lalu, yang kedodoran itu golongan darah O, bahkan sampai saya sendiri ikut mendonorkan darah," ujar Yuendri.
Yuendri meminta bantuan dan keringanan hati masyarakat untuk mendonorkan darahnya ke PMI. Sumbangan darah sangat berarti dan dapat membantu menyelamatkan nasib seseorang yang membutuhkan transfusi darah. Unit Transfusi Darah PMI Kotawaringin Timur berharap masyarakat tergugah membantu mengatasi kekosongan stok darah. Yuendri meyakinkan bahwa petugas akan tetap memeriksa kondisi calon pendonor darah karena donor darah tetap dilakukan sesuai aturan dengan memperhatikan kondisi kesehatan pendonor.
Permintaan darah di Kotawaringin Timur cukup tinggi, sementara persediaan darah terbatas. Unit Transfusi Darah saat ini rata-rata hanya bisa menyediakan darah sekitar 400 kantong per bulan. Unit Transfusi Darah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan pendonor. Pendonor tetap selalu diingatkan melalui pesan singkat jika tiba saatnya mereka harus mendonorkan darahnya.
Kendalanya, sebagian pendonor tidak berada di Sampit, tetapi di perusahaan-perusahaan besar atau kecamatan yang jauh dari pusat kota. Untuk mengatasi ini, akan dilakukan donor darah secara massal secara rutin. Untuk melayani pendonor, pihaknya tetap membuka pelayanan donor darah pada hari Minggu pagi hingga sore. Darah yang terkumpul akan langsung diproses sehingga siap digunakan jika ada yang membutuhkan. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo