- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Di Hadapan Rektor, Mahasiswa IPB Pertanyakan Transparansi Larinya Uang UKT
Mahasiswa IPB mengharapkan adanya transparansi anggaran baik biaya perkuliahan maupun dana lainnya, harapan ini disampaikan dalam dialog dengan Rektor Arif Satria, di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu malam.
"UKT kita kayak mana sih, kita bayar uangnya kemana saja," kata Ketua BEM Kampus IPB Qudsy Ainul Fawaid.
Qudsy mewakili mahasiswa dari seluruh fakultas, termasuk diploma dan sekolah bisnis IPB untuk membacakan seluruh aspirasi yang telah dirangkum per fakultas. Dari semua aspirasi yang masuk, persoalan UKT (uang kuliah tunggal) atau SPP muncul di setiap fakultas.
"UKT di Fakultas Kedokteran Hewan cukup tinggi dibebankan kepada mahasiswa," katanya.
Fakultas Kehutanan lanjut Qudsy menginginkan agar UKT lebih merakyat, serta mempertanyakan pemotongan dana sponsor. Begitu juga dengan mahasiswa diploma menginginkan adanya transparansi dalam SPP.
"Apakah IPB mempertimbangkan beban orangtua dalam menentukan UKT," kata Qudsy membacakan aspirasi dari mahasiswa.
UKT atau SPP mahasiswa IPB dihitung berdasarkan kemampuan orangtua, besaran gaji, dan beban tanggungan keluarga.
Dialog dengan Rektor IPB menandai 100 hari kerja rektor setelah dilantik 15 Desember 2017 lalu. Mahasiswa menyampaikan aspirasinya sekaligus mendengarkan program dan perkembangan kerja yang telah dan akan dilakukan oleh rektor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: