Ketua Komite Intelijen Rumah AS Devin Nunes mengatakan bahwa komite akan menyelidiki upaya China untuk mendapatkan kekuatan militer dan ekonomi di Afrika.
Pejabat California dari partai Republican mengatakan "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo" bahwa investasi China di negara-negara Afrika akan memungkinkan Beijing untuk memperkuat cengkeramannya atas perdagangan dunia.
Pemeritahan Trump telah meningkatkan tindakan untuk menghukum China atas apa yang dia katakan telah melakukan aksi pencurian kekayaan intelektual AS, yang mana pada Minggu lalu telah mengenakan tarif senilai $60 miliar barang impor China. China membantah terlibat dalam praktik perdagangan yang tidak adil dan mengancam akan membalas dengan tarifnya sendiri untuk perusahaan AS.
Nunes menyebutkan pembukaan musim panas lalu di pangkalan militer di Djibouti, di Tanduk Afrika dan di pintu masuk Laut Merah, sebagai contoh bagaimana Beijing berebut untuk menegaskan kekuatan perdagangan.
"Kami percaya mereka mencari investasi di pelabuhan dan infrastruktur di seluruh dunia, tidak hanya untuk kemampuan militer tetapi juga untuk mengendalikan pemerintah tersebut," tutur Nunes, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (26/3/2018).
Pengaruh politik di sebuah negara di pintu masuk Laut Merah, sebuah arteri utama untuk pelayaran global, memberi Beijing kekuatan besar atas perdagangan dunia, tutur Nunes.
"Mereka dapat secara efektif memotong perdagangan dunia jika mereka mau," ungkapnya.
Investasi dalam infrastruktur di Afrika juga memungkinkan Beijing untuk menekan negara-negara tersebut pada suara PBB.
“Pinjaman China Anda miliaran dolar untuk membangun kereta api atau pelabuhan. Apa yang negara-negara di Afrika telah temukan adalah sebuah konsekuensi yang negatif,” pungkas Nunes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo