Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Sulsel sepanjang 2018 rentang Januari-Februari mencapai US$156,64 juta. Terjadi penurunan hingga 12,25 persen jika dibandingkan kinerja ekspor pada periode yang sama pada tahun lalu yang menembus US$178,50 juta.
Salah satu komoditas unggulan yang anjlok dan mempengaruhi kinerja ekspor Sulsel yakni kakao atau coklat. Ekspor kakao Sulsel tercatat merosot hingga 78,30 persen, dari US$20,83 juta menjadi US$4,52 juta. Bahkan, dari Januari ke Februari pun terus terjadi penurunan.
"Ekspor kakao pada Februari 2018 sebesar US$1,33 juta, memang menurun dibandingkan Januari (US$3,19 juta). Secara keseluruhan, ada penurunan 78,30 persen dari US$20,83 juta menjadi US$4,52 juta," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, di Makassar, Selasa, (27/3/2018).
Berdasarkan data, kinerja ekspor Sulsel periode Februari 2018 lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya atau periode yang sama pada tahun lalu. Pada bulan kedua tahun ini, total ekspor menembus US$90,58 juta, atau naik 37,13 persen dibandingkan Januari 2018 sebesar US$66,06 juta. Itu juga masih lebih baik dibandingkan periode Februari 2017 sebesar US$86,29 juta.
Masih merujuk data BPS, kinerja ekspor Sulsel pada Februari 2018 masih bertumpu pada pengiriman nikel ke Jepang. Kontribusi nikel bahkan mencapai 3/4 dari nilai ekspor Sulsel, tepanya 74,23 persen atau setara US$67,24 juta.
Selain nikel, komoditas lain yang turut berkontribusi adalah biji-bijian berminyak dan tanaman obat sebesar US$6,36 juta (7,02 persen); garam, belerang dan kapur sebesar US$2,92 juta (3,23 persen) serta ikan, udang dan hewan air tidak bertulang belakang lainnya US$2,59 juta (2,86 persen).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: