Waze, aplikasi berbasis komunitas dan bagian dari perusahaan Google, hari ini meluncurkan Waze for Brands sebagai upaya mendekatkan pengguna dengan brand favorit mereka.
Waze for Brands memberikan kemudahan akses informasi bagi pengguna, dimana mereka dapat mengetahui aktivitas brand pilihan melalui berbagai konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada saat yang bersamaan, brand juga bisa menjangkau konsumen dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan konsumen melalui cara yang terukur dan bermakna.
"Peluncuran Waze for Brands di Indonesia merupakan bentuk komitmen kami dalam mengembangkan pasar. Platform tersebut membuktikan keterlibatan kami dalam mobilitas urban yang lebih dari sekadar navigasi. Kami berkontribusi dalam menciptakan pengalaman yang lebih personal antara pengguna dan brand," ujar KK Kumar, Waze APAC Regional Manager di Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Waze for Brands memiliki berbagai fitur yang membantu mendekatkan pengguna dengan brand favorit mereka. Ketika berkendara, pengguna dapat menerima notifikasi untuk berbagai promosi spesial, serta menemukan berbagai tempat yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari (seperti pom bensin). Pengguna cukup memilih lokasi tersebut, kemudian mereka akan secara otomatis diarahkan ke tujuan yang diinginkan.
Selain itu, aktivitas pengguna ketika menggunakan fitur Waze for Brands akan menjadi masukan yang berguna bagi brand dalam menyampaikan konten dan informasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen mereka.
Waze for Brands saat ini telah beroperasi di berbagai negara, termasuk Malaysia, Singapura, dan Filipina. Di Indonesia, Waze akan bekerja sama dengan berbagai brand lokal dan internasional di area bahan bakar, ritel, dan otomotif.
Dalam kesempatan kali ini, Waze juga memperkenalkan country manager baru untuk Indonesia, Marlin R Siahaan, yang akan memimpin perkembangan bisnis Waze di Indonesia.
"Merupakan suatu kebanggaan tersendiri untuk menjadi perwakilan Waze di Indonesia. Indonesia adalah pasar yang penting bagi kami dengan jumlah pengguna yang hampir mencapai 4 juta. Saya berkomitmen untuk membantu Waze memecahkan permasalahan mobilitas urban, seperti lalu lintas dan kemacetan, serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan para komunitas maupun brand di Indonesia," ujar Marlin.
Marlin memiliki 17 tahun pengalaman di bidang penjualan dan pemasaran dari berbagai industri, termasuk penyiaran, penerbitan, dan layanan internet.
Kemacetan merupakan permasalahan yang umum terjadi di Indonesia. Pada 2017, data Waze menunjukkan bahwa Jakarta menempati peringkat keempat di dunia sebagai kota dengan lalu lintas terpadat setelah Manila, Bogota, dan Sao Paulo. Sebanyak 50% dari pengguna Waze pun berlokasi di Jakarta. Rata-rata penggunaan Waze di Indonesia memuncak pada Sabtu pukul lima sore, dengan lokasi tujuan seperti pusat perbelanjaan, supermarket, dan kedai kopi.
Ramadhan merupakan salah satu periode dengan tingkat arus lalu lintas terpadat di Indonesia. Jumlah orang yang berkendara meningkat hingga 45% setiap harinya, dengan total jarak tempuh yang meningkat dua kali lipat dari hari biasa pada minggu pertama setelah Idul Fitri.
Waze mengangkat tema mobilitas di Indonesia pada acara Waze Talks 2018 sebagai bagian perayaan peluncuran platform Waze for Brands di Indonesia, serta penunjukan Marlin R Siahaan sebagai Country Manager Waze Indonesia. Waze Talks 2018 menghadirkan berbagai pembicara terkemuka termasuk perwakilan Waze dan Google, KK Kumar dan Veronika Utami, Head of Marketing for Google Indonesia untuk membicarakan masa depan mobilitas dan visi Waze di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: