Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memberikan dukungan bagi petani dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA). Bank-bank tersebut adalah PT BNI Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, dan PT BTN Tbk. Masing-masing bank diberikan area tanggung jawab penyaluran KUR.
BNI mengucurkan KUR untuk petani di Jawa Timur, Bank Mandiri memberikan KUR kepada petani di Jawa Barat sementara BRI memberi KUR ke kelompok petani di Jawa Tengah.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, KUR yang diberikan kepada petani ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Salah satunya sebagai biaya hidup hingga masa panen.
"BUMN dan para petani bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata Menteri Rini di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (29/3/2018).
Terbukti, pendampingan KUR dari BUMN turut memicu produktivitas panen yang dihasilkan petani. Petani di Mojokerto penerima KUR dari BNI misalnya, akan melakukan panen raya di sawah seluas 300 hektare. Tercatat, sampai dengan 25 Maret 2018, BNI telah menyalurkan KUR kepada 27 ribu nasabah KUR.
"Telah tersalurkan sebesar Rp4,5 triliun. Dengan suku bunga sesuai ketentuan pemerintah yaitu 7%," kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto.
Sementara BRI, hingga akhir Februari 2018 telah menyalurkan KUR sebesar Rp13,8 triliun kepada lebih dari 680 ribu debitur. Dari total tersebut, sebanyak Rp5,3 triliun disalurkan ke sektor produktif.
Sementara Bank Mandiri hingga Akhir Februari telah menyalurkan KUR mencapai Rp1,94 triliun atau sebesar 13,32% dari target tahun ini yang mencapai Rp14,56 triliun. KUR tersebut diberikan kepada 33.145 debitur. Sebagian besar diberikan ke sektor produktif secara berkelompok sesuai arahan pemerintah.
Ada pun BTN baru-baru ini ambil bagian dalam menyalurkan KUR. Bank yang identik dengan pembiayaan rumah itu menargetkan bisa menyalurkan KUR sepanjang tahun 2018 sebesar Rp275 miliar.
Selain memberikan bantuan KUR, BUMN juga memberikan dukungan pada petani dengan membantu menyerap hasil panen. Setidaknya, ada empat BUMN yang diminta oleh Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyerap hasil panen. Empat perusahaan tersebut adalah PT Pertani, PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Indonesia Pangan, dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Salah satu contoh penyerapan hasil panen oleh empat BUMN ini dilakukan saat panen raya di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur. Total panen yang dihasilkan mencapai 176,2 ton. Dalam panen tersebut, gabah kering seberat 8,9 ton per hektare bisa dihasilkan dari sawah seluas 19,8 hektare.
Pada kesempatan yang sama dilakukan kegiatan serap gabah BUMN di Madiun, Jombang, Jember, dan Banyuwangi, Nganjuk. Acara dilakukan dari Senin (26/3/2018) sampai Kamis (29/3/2018).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: