Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Sulsel Dorong Penguatan Posisi Basarnas di Makassar

Gubernur Sulsel Dorong Penguatan Posisi Basarnas di Makassar Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mendorong penguatan posisi Badan SAR Nasional atau Basarnas di Kota Makassar. Toh, Kota Daeng merupakan daerah strategis yang merupakan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia. Diharapkan agar berbagai fasilitas perlengkapan dan peralatan Basarnas di Makassar lebih paripurna lagi. 

Gubernur Syahrul menyebut kekuatan Basarnas tidak boleh hanya berpusat di Pulau Jawa. Harus pula disebar ke daerah lain yang strategis, semisal Kota Makassar yang merupakan representasi Indonesia Timur. Terlebih letak Kota Makassar sebenarnya sangatlah strategis, benar-benar berada di tengah Indonesia. 

"Secara strategis (Makassar) berada di tengah-tengah Indonesia. Kekuatan Basarnas tidak hanya di Jawa saja, tetapi di tempat strategis, taruh helikoptermu di sini Jenderal, nanti kita jagakan. Terlalu jauh semuanya ada di sana (Jawa), harus kesini. Maaf, (masa depan) Indonesia ke depan ada di wilayah timur," katanya, saat menghadiri acara jamuan makan malam Basarnas di The Rinra Hotel Makassar. 

Indonesia sebagai negara terbesar ke empat di dunia memiliki tantangan yang berat tatkala terjadi bencana. Selain butuh personil yang terlatih, butuh perlengkapan dan peralatan yang memadai yang ditempatkan pada daerah-daerah strategis. Itu dengan pertimbangan luasnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ditambah beragamnya kontur dari tiap daerah.

"Basarnas menjadi sangat penting dan strategis karena Indonesia negara terbesar keempat. Ketika terjadi bencana, kadang daerah tidak mampu melakukan, dan di sinilah posisi penting Basarnas menjadi kekuatan negara," ujar Gubernur Sulsel dua periode tersebut. 

Gubernur Syahrul menceritakan bagaimana ketika terjadi tragedi jatuhnya pesawat Aviastar di Kabupaten Luwu pada Oktober 2015. Pesawat berjenis Twin Otter itu hilang kontak pada 2 Oktober dan berhasil ditemukan sekitar tiga hari berselang. Itu semua berkat kerjasama seluruh pihak, tidak hanya Basarnas, tapi juga sejumlah instansi dan masyarakat setempat.

"Kita bersama-sama mencari pesawat yang hilang, saya bilang kita mau pecahkan rekor yang ada di dunia. Saya nggak tahu pecah apa nggak, kalau sampai tidak ketemu tiga hari, saya sendiri yang turun ke lapangan," kenang mantan Bupati Gowa itu

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi, menyampaikan tujuan kedatangannya ke Makassar untuk bersilaturahim dan melakukan kunjungan kerja di Kantor SAR Makassar. "Tugas SAR untuk menolong dan menyelamatkan serta mengevakuasi korban jiwa," kata Syaugi. 

Setiap hari di wilayah Indonesia, terjadi antara 10-20 kejadian perhari. Kejadian tersebut beragam, baik itu orang tenggelam, kecelakan dan lainnya.

Ia menjelaskan untuk tahun ini pihaknya menganggarkan pembelian kapal suplai. Keberadaan kapal tersebut diharapkan menjadi solusi ketika terjadi bencana di laut. "Dengan adanya kapal ini bisa membawa 450 ton bahan bakar, membawa 100 ton air dan bisa didarati helikopter, membawa perahu-perahu dan mendeteksi kejadian di bawah laut," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: