Dinas Perhubungan Kota Surabaya menilai keberadaan "Suroboyo Bus" yang diluncurkan oleh Wali Kota Tri Rismaharini di Gedung Siola pada Sabtu (7/4/2018) bisa menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, Minggu (8/4/2018), mengatakan, Suroboyo Bus yang dioperasikan memadukan pengumpulan sampah plastik ini aman saat melintas karena terintegrasi dengan sistem pengaturan lalu lintas jalan.
"Lampu lalu lintas secara otomatis akan berubah menjadi hijau jika bus ini melintas. Pusat kontrolnya ada di Terminal Bratang dan Joyoboyo," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Suroboyo Bus juga dilengkapi dengan 12 kamera CCTV pada bagian dalam dan 3 kamera CCTV yang disematkan pada bagian luar. Keberadaan kamera-kamera ini untuk memberikan rasa aman bagi penumpang.
"Pintu bus juga dilengkapi sensor sehingga jika ada penumpang yang menghalangi, pintu tidak akan tertutup dan bus tidak akan berjalan," ujarnya.
Bus dengan lebar 2,4 meter dan panjang 12 meter itu juga dilengkapi tombol darurat yang difungsikan ketika terjadi kebakaran atau kecelakaan. "Pengemudi bus dapat menekan tombol dan alarm akan berbunyi, kemudian pintu bus terbuka secara otomatis," katanya.
Menurut dia, Suroboyo Bus nyaman dan memiliki berbagai macam manfaat karena ramah untuk penyandang difabel, lansia, dan ibu hamil. Pemkot Surabaya telah menyediakan tombol khusus dekat pintu masuk jika dipencet, asisten pengemudi akan membantu penyandang difabel untuk masuk ke dalam bus.
"Suroboyo Bus didesain low entry (tinggi pintu masuk yang rendah), yakni ketinggian pintunya sejajar dengan pedestrian," katanya.
Selain itu, lanjut dia, khusus untuk anak-anak sekolah juga bisa memanfaatkan Suroboyo Bus untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Untuk rute bus, Irvan menjelaskan bus itu mulai dari arah selatan ke utara (Terminal Purabaya hingga Halte Rajawali), begitu pula sebaliknya dari Halte Rajawali menuju Terminal Purabaya.
"Bus akan beroperasi mulai pukul 6 pagi hingga 10 malam dilengkapi aplikasi GoBis untuk melihat jadwal kedatangan bus di setiap halte, asal dan tujuan, hingga posisi bus berada," katanya.
Bus dengan kapasitas 67 orang penumpang ini juga dilengkapi dengan handle untuk pegangan penumpang serta warna bangku penumpang untuk laki-laki dan perempuan. Pada bagian depan berwarna merah muda untuk kaum hawa, sedangkan bagian belakang berwarna oranye untuk laki-laki.
"Pemisahan area tersebut untuk meminimalkan tindak pelecehan seksual di dalam bus," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan Suroboyo Bus bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah plastik karena penumpang tidak perlu membayar dengan uang, melainkan cukup membawa sampah plastik.
"Bagi penumpang yang akan naik bus harus membawa sampah 5 botol ukuran tanggung, 3 botol besar, 10 gelas air mineral, kantong plastik (kresek), dan kemasan plastik," katanya.
Nantinya, kata Risma, sampah-sampah plastik yang telah terkumpul akan diolah dengan baik dan benar dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah