PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) kembali melebarkan sayap dengan melakukan pelepasan ekspor langsung perdana dari Balikpapan, Senin (9 April 2018). Ekspor langsung perdana yang dilakukan oleh PT Kaltim Kariangau Terminal (anak usaha PT Pelindo IV) ini akan dilepas oleh Kementerian BUMN.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung, mengatakan ekspor langsung perdana yang dilakukan pada hari ini (Senin), merupakan bagian dari program “International Direct Call” yang sudah dicanangkan Perseroan sejak 5 Desember 2015.
"Kami memang berencana membuka jalur ekspor langsung ke luar negeri dari semua pelabuhan kelolaan yang cukup besar selain Makassar, di antaranya Pelabuhan Pantoloan, Jayapura, Sorong, Ambon dan kali ini dari Balikpapan. Kedepan, kami juga akan membuka jalur ekspor langsung ke pelabuhan kelolaan lainnya,” papar Doso Agung dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (9/3/2018).
Dirut PT Pelindo IV menuturkan bahwa ekspor langsung perdana dari Balikpapan ini dilakukan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan pelayaran asal Hongkong, SITC, menggunakan kapal MV Meratus Tomini dengan rute pelayaran Balikpapan langsung menuju ke Shanghai, China. Di pelayaran langsung perdana ini, komoditas yang diangkut yaitu Coconut Fiber dan kayu olahan (Plywood).
“Sebelumnya, pada 26 Maret yang lalu PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sudah melakukan pelayaran ujicoba menggunakan kapal milik SITC, MV Laila,” ujar Doso.
Pihaknya berharap pelayaran langsung dari Balikpapan ke Shanghai ini dapat merangsang pertumbuhan ekspor nonmigas, khususnya di wilayah Kaltim dan Kaltara. Seperti diketahui, kedua provinsi ini memiliki potensi sumber daya alam berkualitas dan layak ekspor.
Pihak PT Pelindo IV dan PT KKT juga optimis upaya ekspor langsung ini akan meningkatkan throughput petikemas ekspor maupun impor melalui PT KKT.
“Tentunya dengan melihat potensi komoditas yang tidak hanya berasal dari Kaltim dan Kaltara, tetapi juga dari Kalimantan Selatan dan provinsi lainnya di Pulau Sulawesi,” tegas Doso.
Apalagi, lanjutnya sudah terbukti bahwa “International Direct Call” dapat memangkas waktu pengiriman barang, yang sebelumnya harus melalui Jakarta dan Surabaya dan yang pasti dapat menurunkan biaya logistik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu