Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

942 SMA di Sumut Laksanakan UNBK

942 SMA di Sumut Laksanakan UNBK Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Tidak hanya berjalan lancar dan tertib, jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) pelaksana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sumatera Utara (Sumut) juga meningkat pesat tahun ini. Pada tahun pertama UNBK 2016, jumlah sekolah yang ikut berpartisipasi hanya berkisar 90-an sekolah. Sedangkan tahun ini, jumlah sekolah meningkat menjadi 942 sekolah.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi ketika meninjau pelaksanaan UNBK, Senin (9/4/2018), di SMA Negeri 1 Medan.

 “Itu masih jumlah SMA, belum lagi yang Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Luar Biasa (SLB), Paket C, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sudah terlaksana minggu lalu,” ujarnya.

Disampaikan Gubsu, 942 dari 1032 SMA di seluruh Sumut sudah melaksanakan UNBK. Untuk MA, 363 juga sudah melaksanakan UNBK dari total 458 MA yang ada di Sumut. Begitu pula SMK, 889 dari 929 SMK telah melaksanakan UNBK. “Untuk tingkat sekolah, rata-rata sudah di atas 90%. Ini merupakan prestasi luar biasa dibandingkan dengan dua tahun lalu. Kedepannya, kita terus berupaya untuk capai 100 persen,” kata Gubsu.

Dari jumlah siswa yang terlibat UNBK, Gubsu mengatakan 113.000 dari 119.598 siswa SMA di Sumut sudah mengikuti UNBK. Hanya 5.04 persen saja yang masih mengikuti Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) atau setara dengan 6027 siswa. Untuk MA, 22346 dari 27157 siswanya sudah mengikuti UNBK.

 “Kebanyakan siswa yang belum bisa mengikuti UNBK ini adalah siswa di sekolah-sekolah yang jauh dari Ibu Kota Kabupaten, yang dari segi infrastruktur belum memadai. Ini adalah tantangan yang harus kita perbaiki di masa depan,” ujar Gubsu.

Gubsu menilai banyak aspek positif dari pelaksanaan UNBK ini. Selain siswa bisa lebih melek teknologi, UNBK juga dinilai lebih transparan, mudah, murah, dan efisien pelaksanaannya. “Kalau sekarang, tidak ada lagi istilah-istilah bocor soal dan kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan UN. Nilai tidak bisa dimanipulasi karena semua langsung terkoneksi dengan server di pusat,” jelas Gubsu.

Di masa depan, Gubsu berharap sistem online dan pemberdayaan sistem informasi dan komunikasi disektor pendidikan ini akan lebih luas lagi penggunaannya. "Tidak hanya UNBK dan penerimaan peserta didik, sistem evaluasi dan kenaikan pangkat guru-guru juga akan diupayakan memakai sistem online," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: