Menyikapi berulang kalinya kabel optik Telkom putus di perairan Sarmi Papua, yang berimbas terganggungnya jaringan di kota Jayapura dan sekitarnya.
Ketua BPD HIPMI Papua Dasril Sahari mengatakan, putusnya kabel optik di Jayapura menghambat investasi terutama yang bergelut dibidang IT (Informasi dan Teknologi).
"Perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat sekali, semua serba internet, dengan adanya kasus ini jelas sangat menghambat investasi," katanya Rabu (11/4) di Jayapura.
Tender elektronik tidak bisa berjalan dengan baik demikian juga hal-hal yang informasinya melalui email dan sejenisnya.
"Oleh karena itu saya minta kepada pihak terkait untuk segera memperbaiki jaringan yang rusak atau putus, karena ini juga termasuk program pemerintah pusat dalam hal asas pemerataan ekonomi menuju adil dan sejahtera," ungkapnya.
Tidak mungkin asas pemerataan ekonomi menuju adil dan sejahtera bisa terwujud, jika persoalan internet masih menjadi kendala, apalagi ini terjadi di Kota Jayapura, ibukota provinsi Papua.
"Kalau di kabupaten-kabupaten atau dipedalaman layanan internet menjadi kendala itu hal yang wajar, tapi ini ironis sekali, terjadi di ibukota provinsi Papua, ini menjadi satu hal yang kami sesalkan," katanya.
General Manager PT Telkom Witel Papua Lonely Baringin Mangaranap mengatakan, gangguan kabel optik laut milik Telkom, terjadi hari Jumat (06/4) pukul 21.00 WIT. Setelah dilakukan pengukuran, maka dipastikan kabel fiber optik laut putus pada titik 363.67 km dari Kota Jayapura.
"Penyebabnya diperkirakan karena gempa di perairan Sarmi-Biak, pada hari Jumat (6/4) sekitar pukul 17.00 WIT," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nunung Kusmiaty
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: