Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

APPBI Sebut Pusat Perbelanjaan Harus Berani Berinovasi Jika Ingin Bertahan

APPBI Sebut Pusat Perbelanjaan Harus Berani Berinovasi Jika Ingin Bertahan Sejumlah pembeli memilih berbagai merk sepatu yang dijual dengan potongan harga di gerai sepatu dan alat olahraga yang ada di pusat perbelanjaan Lotus di Jalan K.H. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (25/10). PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengumumkan penutupan tiga gerai Lotus akhir bulan Oktober ini menyusul telah ditutupnya dua gerai sebelumnya, melihat kinerja penjualan Lotus yang terus merosot serta alasan restrukturisasi perusahaan. | Kredit Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan bahwa pusat-pusat perbelanjaan yang ada di tanah air perlu melakukan pembenahan dan inovasi supaya minat masyarakat untuk berkunjung terus meningkat dan meningkatkan penjualan di masing-masing tempat usaha.

Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan menyatakan bahwa saat ini perubahan gaya hidup masyarakat tengah mengalami perubahan yang cukup besar. Pusat-pusat perbelanjaan yang tidak melakukan pembenahan dan inovasi, dikhawatirkan akan mengalami penurunan penjualan.

"Perlu banyak melakukan pembenahan. Ada pusat perbelanjaan yang mengalami penurunan sampai 50 persen, tapi ada juga yang naik 20 persen," kata Stefanus di sela-sela Seminar dan Rakernas APPBI, di Jakarta, Kamis.

Menurut Stefanus, para pengelola pusat perbelanjaan di Indonesia tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat, selama melakukan pembenahan dan inovasi di tempat usaha yang dikelola. Dengan adanya pembenahan, penjualan juga akan meningkat.

"Pusat perbelanjaan harus memberikan kesan yang tidak mudah dilupakan oleh pengunjung, jika bisa dilakukan, maka pusat perbelanjaan itu akan terus diminati masyarakat," katanya.

Dalam masa transisi seperti sekarang, Stefanus menambahkan, perlu dukungan pemerintah supaya pusat-pusat perbelanjaan yang ada bisa melakukan pembenahan, dalam upaya untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Saat ini, pusat perbelanjaan yang ada, bukan hanya didatangi oleh masyarakat menengah ke atas saja.

Pada Seminar dan Rakertas APPBI 2018 yang mengusung tema "The Next Generation of Shopping Center" tersebut dihadiri oleh kurang lebih sebanyak 400 pengelola pusat perbelanjaan yang ada di seluruh Indonesia.

Diharapkan, para pelaku usaha bisa mencermati dan mengantisipasi perubahan trend dalam bisnis pusat belanja di Indonesia.

"Pusat perbelanjaan Harus cepat melakukan perubahan, harus memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Ada hiburan, dan ciri khas tersendiri," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: