PT Barito Pacific Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada Jumat (13/4/2018). PT Barito Pacific Tbk berencana menerbitkan 5,6 miliar saham baru.
Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk, Agus Salim Pangestu, menjelaskan bahwa perseroan telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan penambahan modal atau right issue sebanyak-banyaknya 5,6 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp500 per saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II (PUT II).
"Pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu), kepemilikan sahamnya akan terdilusi sebesar maksimum 26,72%," ujar Agus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Sejumlah agenda penting pada RUPSLB kali ini di antaranya adalah persetujuan pemegang saham terhadap rencana penerbitan saham baru (rights issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) serta persetujuan terhadap rencana akuisisi Star Energy Group Holdings Pte Ltd.
Seiring dengan penerbitan saham baru tersebut, perseroan akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 1,4 miliar dengan nilai nominal Rp500. Waran diterbitkan menyertai saham baru tersebut yang akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham perseroan maupun pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya.
“Kami optimistis aksi korporasi penerbitan saham baru ini mendapat sambutan positif dari pemegang saham dan investor dengan melaksanakan HMETD nya. Kami berharap bisa mendapat dana sebanyak-banyaknya US$1 miliar yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha Barito Pacific,” ujar Agus.
Pada kesempatan tersebut, para pemegang saham menyetujui penambahan dua Direktur baru yakni Andry Setiawan dan David Kosasih. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan yang akan mengakuisisi 66,67% saham Star Energy Group Holdings Pte Ltd. Akuisisi Star Energy menunjukkan komitmen dan keseriusan perseroan dalam mengembangkan bisnis di sektor energi.
Hal itu setelah sebelumnya, Barito Pacific mendirikan anak usaha baru yaitu PT Indo Raya Tenaga yang bergerak di sektor pembangkit listrik berbasis batu bara. Perusahaan joint venture antara anak usaha Barito, PT Barito Wahana Lestari, dengan anak usaha PT Indonesia Power ini akan membangun pembangkit listrik Jawa 9 dan Jawa 10. Dua pembangkit listrik batu bara tersebut diharapkan bisa menghasilkan listrik sebesar 2x1.000 megawatt.
“Dengan masuknya Star Energy ke dalam konsolidasi Grup Barito, struktur usaha perseroan akan semakin lengkap. Kedua sektor usaha tersebut, tentunya akan menjadi penopang utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan,” papar Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: