Dinas Perhubungan Jawa Barat menyatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, rencananya akan melayani lima rute penerbangan saat arus mudik Lebaran Tahun 2018.
"Insha Allah Bandara Kertajati akan dicoba untuk melayani mudik lebaran tahun ini, itu untuk lima kota," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Sate Bandung, Senin (16/4/2018).
Dedi menjelaskan kelima rute mudik di Bandara Internasional Jawa Barat ialah dari Medan menuju Kertajati, dari Makassar menuju Kertajati, Balikpapan menuju Kertajati, Denpasar menuju Kertajati dan Surabaya menuju Kertajati.
"Insha Allah ya, maskapai banyak ya, sekarang yang sudah menyatakan keberminatan itu ada Sriwijaya Air, ya tinggal nunggu perintah dari Pak Menteri Perhubungan kalau memang sudah ini ya," kata dia.
Menurut Dedi pada akhir Mei 2018, sisi terminal Bandara Internasional Jawa Barat sudah siap dan akses dari non tol menuju bandara sudah bisa digunakan.
"Di bulan Mei ini kita ada historical flight nanti diharapkan untuk haji sudah harus bisa diberangkatkan. Sistem haji itu wilayah Sumedang dan Majalengka serta Cirebon berangkat dari BIJB lalu transit ke Soekarno Hatta baru ke Jeddah," kata dia.
Sementara itu, Maskapai berbiaya hemat (LCC) PT Citilink Indonesia masih terus menggodok kemungkinan untuk membuka rute penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Kami belum bisa menyebutkan secara detil namun rute penerbangan dari dan menuju BIJB diyakini memiliki pasar yang menjanjikan," kata Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo, usai acara Sepeda Santai dan Talkshow Bahaya Narkoba di Bandung, Minggu (15/4).
Menurut dia, jika melihat potensi pasar yang akan dilayani BIJB pihaknya optimistis BIJB akan memberikan keuntungan yang besar.
"BIJB ini peluangnya bagus karena mengambil pasar masyarakat Jabar dan sebagian perbatasan Jawa tengah yang berada cukup jauh dari Jakarta. Sedang kami evaluasi untuk rute tersebut," kata dia.
Ia menuturkan adanya kemungkinan untuk Citilink Indonesia membuka rute dari dan menuju BIJB namun langkah tersebut tidak akan memengaruhi rute penerbangan dari dan menuju Bandung, dalam hal ini Bandara Husein Sastranegara.
"Alasannya karena kedua bandara tersebut memiliki target dan melayani pasar yang berbeda. Bandung akan tetap kita pertahankan karena marketnya memang berbeda," katanya.
PT Citilink Indonesia merupakan satu dari lima maskapai yang telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dan siap beroperasi di BIJB.
Bandara tersebut pada tahap awal akan melayani 14 rute penerbangan dan diperkirakan akan melayani 2,7 juta penumpang pada tahun pertama pengoperasian sedangkan pada tahap pembangunan 1A, BIJB diperkirakan dapat melayani penumpang sebanyak 5,6 juta dan terus meningkat menjadi 45 juta penumpang pada tahap ultimate.
Hingga saat ini persiapan pembangunan sudah mencapai 92 persen dan tinggal menyisakan proses finishing interior dan dengan capaian tersebut, BIJB diprediksi akan beroperasi mulai pertengahan tahun ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil