PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp202,5 triliun pada triwulan I 2018. Angka ini meningkat 19,34% (year on year/yoy) dibandingkan triwulan I 2017 yang sebesar Rp169,68 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, kredit perumahan menjadi penyumbang terbesar pembiayaan BTN yakni memegang porsi 91,09% dari total kredit di triwulan I 2018.
"Per triwulan I 2018, kredit perumahan Bank BTN tercatat naik 20,32% (yoy) dari Rp153,31 triliun menjadi Rp184,46 triliun," kata Maryono dalam Paparan Kinerja Triwulan I 2018 BTN di Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Dijelaskannya, pada segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi menorehkan kenaikan terbesar atau tumbuh sebesar 32,96% (yoy) menjadi Rp79,14 triliun per triwulan I 2018.
"Kemudian, KPR nonsubsidi naik 12,24% (yoy) menjadi Rp69,8 triliun, kredit konstruksi tumbuh 17,85% (yoy) menjadi Rp27,03 triliun, dan kredit perumahan lainnya menjadi Rp8,48 triliun pada akhir Maret 2018," ujarnya.
Selain kredit perumahan, kredit non-perumahan BTN pun mengalami kenaikan sebesar 10,17% (yoy) dari Rp16,37 triliun menjadi Rp18,03 triliun pada akhir Maret 2018. Di segmen ini, kredit komersial naik paling tinggi sebesar 15,47% (yoy) menjadi Rp14,07 triliun per triwulan I 2018. Pada periode yang sama, posisi kredit konsumer tercatat senilai Rp3,96 triliun.
Maryono menuturkan, penyaluran kredit BTN yang tinggi juga tetap memperhatikan kualitas kreditnya. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BTN yang turun 56 basis point (bps) secara tahunan (yoy) dari 3,34% menjadi 2,78% (gross) pada triwulan I 2018. NPL BTN secara nett juga turun 57 bps (yoy) dari 2,35% pada Maret 2017 menjadi 1,78%.
Ke depan, Maryono yakin kredit BTN akan tumbuh sesuai target yang ditetapkan yakni mencapai 24% di sepanjang tahun 2018. Hal itu didukung oleh perolehan Dana Pihak Ketiga BTN yang tumbuh 23,54% di triwulan I 2018.
"Dana pihak ketiga Bank BTN yang naik 23,54% tersebut cukup kuat untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit. Kami meyakini kredit pada akhir tahun nanti akan tumbuh lebih dari 20%," jelas Maryono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah