Menteri dalam negeri Meksiko pada hari Senin (24/4/2018) mengatakan bahwa pihak berwenang telah menangkap terduga pembunuh seorang jurnalis terkenal di Meksiko utara yang kematiannya menjadi simbol meningkatnya kekerasan di seluruh negeri.
Javier Valdez dibunuh tahun lalu di negara bagian Sinaloa, yang telah menjadi tempat pertempuran sengit antar kelompok geng setelah penangkapan dan ekstradisi berikutnya awal tahun lalu kepada raja obat bius Amerika Serikat Joaquin "El Chapo" Guzman, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (24/4/20180.
Menteri Dalam Negeri Alfonso Navarrete mengatakan melalui Twitter bahwa polisi federal dan jaksa penuntut telah menangkap pembunuh Valdez dan memberi selamat kepada para pejabat untuk operasi gabungan tersebut. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pejabat Sinaloa dan otoritas federal tidak segera menanggapi permintaan untuk informasi lebih lanjut. Reporter, yang dikenal dengan topi jerami khasnya, adalah pendiri surat kabar online RioDoce Sinaloa.
Sesaat sebelum pembunuhannya ia menerbitkan sebuah buku berjudul "Narcoreporting," di mana ia menulis tentang bahaya yang dihadapi oleh wartawan yang bersikeras meliput perang narkoba di negara itu, meskipun ada risiko geng dan otoritas yang marah.
Pendukung pidato bebas Pasal 19 mengatakan dalam sebuah laporan tahun ini bahwa Meksiko tetap merupakan negara paling berbahaya untuk berlatih jurnalisme di Amerika Latin, dengan tingkat pembunuhan serupa dengan zona perang seperti Suriah.
Sejauh ini, tiga wartawan telah tewas di Meksiko, sementara ada 12 kasus tahun lalu. Aktivis hak asasi manusia dan wartawan lainnya telah mengkritik pemerintah karena gagal menyelidiki pembunuhan wartawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo