Dalam Program EY Entrepreneur of The Year (EOY) 2018 yang diselenggarakan Ernst & Young (EY) Indonesia, Bukalapak dan Kitabisa.com hadir sebagai finalis EOY 2018. Pada peluncuran ajang penghargaan bagi wirausaha tersebut, CEO and Founder Bukalapak Achmad Zaky dan CEO and Founder Kitabisa.com M. Alfatih Timur berbagi cerita inspiratif dari perjalanan bisnis mereka, Rabu (25/4/2018) di Jakarta.
Sebagai startup yang sudah menyandang status Unicorn, Bukalapak telah menjadi ekosistem online yang memberikan peluang dan memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Achmad Zaky percaya pada peluang luas dari internet dan berusaha untuk membantu pembeli dan penjual lokal, terutama agar UKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas hingga level nasional. Bukalapak yang sudah menjadi startup Unicorn di Indonesia ditargetkan dapat melayani 10 juta orang pada 2025.
"Walaupun penghargaan ini ada nama saya, namun saya hanyalah perwakilan dari seluruh tim Bukalapak yang sudah bekerja keras siang dan malam. Di balik Bukalapak, ada lebih dari 1.000 talenta brilian Indonesia. Penghargaan ini makin membuat kita semua bekerja keras demi jutaan UKM Indonesia," ujar Achmad Zaky.
Ia mengaku timnya bukan apa-apa tanpa Pelapak (sebutan para penjual di situs Bukalapak). Pelapak menjadi jiwa dan tujuan utama dalam membesarkan Bukalapak.
"Mereka juga telah bekerja keras melayani pelanggan dari seluruh Indonesia. Kami yakin masa depan Indonesia ada di tangan UKM Indonesia ini. Merekalah Entrepreneur of The Year yang sesungguhnya," jelas Zaky.
Sementara itu, M. Alfatih Timur menemukan bahwa salah satu kendala umum yang dihadapi oleh pembuat perubahan dan wirausaha sosial adalah kurangnya dana.
Kitabisa.com kemudian didirikan dan telah menjadi platform online ternama bagi aktivitas sosial di Indonesia. Kitabisa.com memiliki visi untuk memecahkan masalah sosial melalui platform crowdsourcing yang membutuhkan kolaborasi publik. Fitur online mereka memungkinkan orang untuk menyumbang dana secara transparan dan efektif. Kitabisa.com telah menyalurkan donasi hingga Rp200 miliar dari 9.000+ kampanye, mulai dari pembangunan infrastruktur dan bangunan keagamaan hingga pemberian beasiswa.
"Kami percaya bahwa manusia pada dasarnya baik dan internet menjadi media yang sempurna untuk menghubungkan dan memperkuat kebaikan," ujar Alfatih Timur.
Sebagai sponsor utama pada ajang EOY, Standard Chartered Bank berkomitmen untuk mendukung kewirausahaan sebagai salah satu roda penggerak utama ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, serta pemimpin inovasi termasuk salah satunya program EOY 2018.
CEO Standard Chartered Bank Rino Donosepoetro mengatakan bahwa tahun ini memasuki tahun keempat dukungan pihaknya terhadap ajang Entrepereneurship of the Year.
"Ini menandakan bahwa kami memiliki kepercayaan yang besar bahwa para wirausaha merupakan pendorong utama untuk inovasi, penciptaan lapangan pekerjaan dan yang terpenting menciptakan dampak ekonomi dan sosial," tuturnya.
Rino juga mengatakan bahwa di Standard Chartered, inovasi dan kegigihan merupakan strategi utama dalam melakukan perbankan bagi klien dan nasabah untuk mendorong investasi, perdagangan, dan tercapainya kemakmuran melalui konektivitas.
"Dengan jaringan luas dan pengalaman kami yang mendalam di berbagai kawasan dengan perekonomian tercepat di dunia, kami berbahagia dapat mendukung wirausaha generasi mendatang memenangkan bisnis masa depan ketika mereka bertumbuh dan menaklukan pasar dunia," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah