Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yusril Turun Gunung Kampanyekan Agus-Tanribali

Yusril Turun Gunung Kampanyekan Agus-Tanribali Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Toraja -

Ketua Umum Partai Bulan dan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, turun gunung mengkampanyekan pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang-Tabribali Lamo (Agus-Tanribali). Kata Yusril, Agus-Tanribali memiliki tiga hal yang dibutuhkan oleh pemimpin.

Ketiga hal yang dimaksud oleh Yusril adalah komitmen, ilmu dan pengalaman. 

Agus dan Tanribali merupakan sosok pemimpin yang tidak pernah terlibat korupsi. Keduanya memiliki komitmen moral pada Tuhan dan manusia. Hal tersebut merupakan salah satu alasan PBB mendukung pasangan yang dikenal berpengalaman dan memiliki etika politik ini.

Apalagi PBB disebutnya komitmen untuk memerangi korupsi. Itu dibuktikan dengan tidak adanya pemimpin PBB yang terlibat korupsi.

"kita berbuat segala sesuatu untuk mencari ridha Tuhan dan untuk kemaslahatan manusia," ucapnya saat berorasi pada kampanye akbar pasangan Agus-Tanribali di Lapangan Bakti, Kabupaten Toraja Utara. 

Hal kedua yang dimiliki oleh pasangan ini adalah ilmu. Pejabat pemerintah dikatakannya harus sosok yang memiliki ilmu. Sedangkan untuk mendapatkan ilmu tersebut tidak bisa dilakukan dengan instan, harus dipelajari bertahun-tahun.

"Dengan pengetahuan dia tahu apa yang jadi persoalan masyarakat. Kalau dia tidak tahu, apa yang akan dipecahkan?" imbuh Yusril.

Yang ketiga, menurut pakar hukum Tata Negara ini, pejabat pemerintah harus memiliki pengalaman. Pengalaman tidak bisa diperoleh dengan belajar secara akademis.

Dengan pengalaman sebagai Wakil Gubernur Sulsel selama 2 periode, Agus diyakini paling mengerti kebutuhan masyarakat, dan skala prioritas pembangunan.

"Itu tidak dapat diperoleh dengan cara belajar. Pengalaman membuat orang tahu dan belajar juga dari kesalahan. Saya yakin pak Agus atau pak Tanribali pernah melakukan kesalahan, namun dengan kesalahan itu beliau jadi tahu dan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban," paparnya.

Yusril menambahkan yang paling celaka adalah pemimpin yang tidak mempunyai ilmu dan pengalaman, tetapi dibangun dengan pencitraan.

"Pencitraan bisa dibangun dengan sekejap, diblow up melalui media sosial, televisi dan koran, tapi itu hanya kepalsuan. Jangan pilih orang yang tidak punya pengetahuan dan pengalaman. Yang bagus itu yang begitu diangkat dia sudah tahu apa yang harus dilakukan," pungkas Yusril. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: