Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Merosot Terdampak Turunnya Saham Perawatan Kesehatan

Wall Street Merosot Terdampak Turunnya Saham Perawatan Kesehatan Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, New York -

Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena saham-saham perawatan kesehatan merosot dan para investor khawatir tentang kenaikan biaya perusahaan setelah harga minyak naik.

Namun demikian, indeks-indeks utama menambah keuntungan bulanan untuk April, menghentikan penurunan selama dua bulan berturut-turut.

Sektor kesehatan yang turun 1,6 persen, sangat membebani S&P 500, karena saham Allergan plc dan Celgene Corp memimpin kemerosotan sektor ini.

Beberapa investor menyatakan bahwa pada keseimbangan, musim pelaporan laba yang kuat belum cukup bagi saham-saham AS untuk keluar dari rentang perdagangan mereka baru-baru ini.

"Laba-laba perusahaan telah diperhitungkan," kata Robert Phipps, seorang direktur di Per Stirling Capital Management di Austin, Texas. "Tidak ada banyak alasan untuk membeli (saham-saham). Kami terjebak dalam lumpur sekarang." Harga minyak menguat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran telah berbohong tentang tidak melanjutkan program senjata nuklirnya, setelah menandatangani kesepakatan 2015 dengan kekuatan global.

Sekalipun hasil kuartalan perusahaan-perusahaan telah menjadi kuat, laporan-laporan laba mereka telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kenaikan harga komoditas dapat menciut margin laba di masa depan.

Kemungkinan bahwa pengecualian sementara pada tarif baja dan aluminium akan berakhir untuk beberapa sekutu AS, juga membebani saham-saham AS. Tanpa perpanjangan dari Presiden AS Donald Trump, pengecualian akan berakhir pada Selasa waktu setempat.

"Itu mungkin yang paling negatif minggu ini," kata Stephen Massocca, wakil presiden senior di Wedbush Securities di San Francisco. "Ini tidak akan dipandang baik oleh pasar."

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 148,04 poin atau 0,61 persen, menjadi berakhir di 24.163,15 poin. Indeks S&P 500 turun 21,86 poin atau 0,82 persen, menjadi ditutup di 2.648,05 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 53,53 poin atau 0,75 persen, menjadi 7.066,27 poin.

Di pelaporan laba perusahaan, McDonald's pada Senin (30/4) melaporkan laba kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, karena kenaikan harga-harga menu memicu rata-rata harga lebih tinggi di toko-toko AS.

Perusahaan melaporkan laba yang disesuaikan per saham sebesar 1,79 dolar AS dan pendapatan 5,14 miliar dolar AS, keduanya melampaui ekspektasi Wall Street, mendorong saham McDonald's melonjak 5,8 persen.

Sementara itu, saham Allergan jatuh 5,2 persen setelah kepala eksekutif perusahaan mengatakan dia menentang perubahan mendasar terhadap strategi bisnis perusahaan obat itu.

Saham Celgene juga jatuh 4,5 persen, setelah Morgan Stanley mengatakan mereka memperkirakan penundaan hingga tiga tahun untuk obat multiple sklerosis utama Celgene, ozanimod.

Dalam berita perusahaan lainnya, Disney mengumumkan pada Senin (30/4) bahwa perusahaan akan membuat acara langsung (live shows) baru khusus untuk Twitter. Saham Disney naik 1,13 persen menjadi ditutup pada 100,35 dolar AS, sementara saham Twitter melonjak 4,52 persen menjadi ditutup pada 30,31 dolar AS per saham.

Sementara itu, Saham Sprint dan T-Mobile terpukul pada Senin setelah penggabungan dua blockbuster perusahaan telekomunikasi itu diumumkan selama akhir pekan lalu.

Saham Sprint turun 13,77 persen menjadi ditutup pada 5,61 dolar AS per saham, sementara saham T-Mobile jatuh 6,22 persen menjadi ditutup pada 60,51 dolar AS per saham.

T-Mobile AS dan Sprint Corporation mengumumkan pada Minggu (29/4) bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif untuk menggabungkan transaksi semua saham pada rasio pertukaran tetap 0,10256 saham T-Mobile untuk setiap saham Sprint atau setara dengan 9,75 saham Sprint untuk setiap T-Mobile. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: