Dengan semangat untuk semakin mengoptimalkan peran PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) dalam meningkatkan kenyamanan pelanggan, PLN Distribusi Jawa Barat menyelenggarakan Bakti PDKB-TM DJB 2018.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan konsolidasi dan kinerja 168 personil dari 18 Tim PDKB yang telah bersiaga di 15 Area Wilayah Jawa Barat. Usai pelepasan, kegiatan dilanjutkan dengan acara inti Bakti PDKB-TM dengan melakukan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan bersama di sejumlah titik yang telah ditentukan. Potensi kWh yang terselamatkan dalam kegiatan ini mencapai 336.986,58 kWh atau setara dengan pendapatan senilai Rp395.285.258,-.
“Seiring dengan ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi dan sesuai dengan semangat efisensi maka peranan PDKB dapat menjadi salah satu strategi untuk mengoptimalkan kontinuitas dan kecepatan pelayanan agar pelanggan tidak mengalami pemadaman saat pemeliharaan,” ungkap General Manager PLN Disjabar Iwan Purwana, Kamis (3/5/2018).
Iwan menjelaskan, selama tahun 2017, jumlah kWh yang terselamatkan oleh tim PDKB- TM PLN Disjabar 46.850.663,20 kWh atau setara dengan nilai pendapatan Rp48,5 Milyar. Sedangkan di tahun 2018 ini hingga bulan April, jumlah kWh yang diselamatkan mencapai 12.623.770 kWh dan setara Rp13.622.909.739,-. Ditargetkan Tim PDKB-TM PLN DJB Tahun 2018 dapat menyelamatkan 31.759.512 kWh.
“Memang menjadi personil PDKB itu tidak mudah, kita tetap memegang komitmen untuk Zero Accident (tidak boleh ada kecelakaan kerja), patuh pada SOP, Team work dan Profesionalisme. Kemudian adanya Bakti PDKB-TM ini untuk terus memperkuat komitmen itu.” jelas Iwan.
Menurutnya, sejak tahun 2016, PLN Distribusi Jawa Barat baru memiliki 1 regu Tim PDKB-TM Sentuh Langsung yang berada di Area Bandung. Pada kegiatan Bakti PDKB-TM tahun 2018, dijadikan momentum untuk meresmikan penambahan 2 tim PDKB-TM Sentuh Langsung di 2 Area yaitu Area Bogor dan Area Bekasi.
Tim PDKB-TM Sentuh Langsung merupakan tim yang dapat memperbaiki jaringan SUTM dengan cara menyentuh langsung jaringan tersebut, menggunakan sarana pendukung antara lain kendaraan crane yang berisolasi tahan 24.000 Volt untuk membawa petugas ke posisi mendekati jaringan, boom isolasi yang tahan tegangan 130 kV; dan bucket isolasi yang tahan tegangan 40 kV.
Para personil yang teribat dalam pekerjaan ini harus menggunakan sleeve (pelindung/isolasi lengan) yang tahan 40 kV, sarung tangan isolasi yang tahan 30 kV, dan sepatu boot isolasi yang tahan 30 kV.
"Kelebihan dari Tim PDKB-TM Sentuh Langsung adalah dapat bekerja 3 kali lebih cepat daripada Tim PDKB-TM dengan metode berjarak menggunakan tongkat khusus dan tidak menyentuh langsung jaringan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil