PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) menjalin kerja sama dengan perusahaan kosmetik asal Korea yakni Pharma Cosmetics Co., Ltd. untuk membentuk joint venture (JV) atau perusahaan patungan.
"Kerja sama ini baru tahap awal dan akan diteruskan pembentukan JV. Melalui JV tersebut nantinya kami berencana membangun pabrik kosmetik nantinya," kata Direktur Utama Indofarma Rusdi Rosman di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Ia berharap pembangunan pabrik dapat direalisasikan dalam waktu dekat, mengingat respons pasar yang cukup bagus pada tahun ini. Meski pabrik belum berdiri, produk kosmetik ini sudah dipasarkan oleh kedua pihak, baik Indofarma sendiri maupun Pharma Cosmetics. Dari situ Perusahaan bisa mengantongi penjualan hingga Rp10 miliar per bulannya.
"Kami sudah jualan, dan selama pre-marketing, produk ini laris terutama pelanggannya dari kaum milenial. Oleh karena itu, menurut saya, ini momen yang bagus untuk menjual produk kosmetik seperti cream, masker, dan lain-lain," terangnya.
Adapun pembangunan pabrik kosmetik tidak tergolong mahal. Investastasinya diperkirakan hanya sekitar Rp55 miliar.
"Angka ini belum final yah, mungkin sekitar itu, dan ini belum termasuk tanah. Murahlah, yang mahal itu formulanya. Nilai investasi itu buat belanja bangunan dan mesin-mesinnya," terangnya.
Ia optimis produk ini bakal mengemparkan pasar kosmetik di Tanah Air, mengingat harganya yang sangat terjangkau di pasar. Produk kosmetik ini juga diklaim akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia yang ingin merawat kecantikannya.
"Harganya itu sangat murah dibandingkan produk yang sama yang sudah beredar di pasar. Jika produk yang biasanya dibeli Rp300 ribu, kami bisa jual separuhnya, makanya sangat amat terjangkau," ucapnya.
Dalam pemasarannya nanti, kedua pihak khususnya Pharma Cosmetics bakal memanfaatkan sarana media sosial (medsos) seperti Instagram, YouTube, dan lain-lain. Selain di Indonesia dan Korea, produk ini juga bakal di pasarkan di Asia.
"Bulan Juli ini, konsumen bisa lihat produk ini di YouTube dan langsung bisa dipesan juga," terangnya.
Rusdi mengaku strategi bisnis yang dijalankan Indofarma ini, salah satunya merupakan langkah perusahaan untuk bisa keluar dari krisis. Di antaranya, Indofarma berkomitmen akan selalu mengembangkan produk dan bisnisnya.
"Itu target kami keluar dari krisis, enggak cuma fokus ke obat generik saja," jelasnya.
Tidak hanya dengan Fharmacon Cosmetics saja, tambah Rusdi, Indofarma juga tengah mengkaji kerja sama-kerja sama baru yang aman melahirkan JV.
"Ada beberapa, tapi belum final. Nanti kita akan buat JV terkait bahan habis pakai semisal kateter, alat infus, dan alat untuk ginjal. Kita juga akan masuk di bahan baku obat dan ada JV, terkait insulin dengan perusahaan asal Rusia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah