Untuk cita rasa yang khas itu, Mas Hadi mematok harga hanya Rp15 ribu per porsi/mangkok. Harga ini terbilang murah meriah dan wajar untuk konsumen. Hijrah Berjualan bakso bagi Mas Hadi merupakan era baru dalam kehidupannya. Semua ini tentu berawal dari hobi atau suka makan bakso.
Dikatakan era baru karena selama ini hidupnya bukan di dunia bakso. Dia mengaku baru saja "resign" dari pekerjaan rutinnya di sebuah bank. Selama sekitar 15 tahun dia bekerja di bank, sebuah rentang waktu yang tidak bisa dikatakan singkat. Sebelum "hijrah" ke era baru kehidupannya ini, terakhir dia menangani bagian kredit.
Kini dia sehari-hari akan fokus dengan dunia baksonya. Obsesinya adalah membesarkan usahanya itu. Ada rasa optimistis dengan usahanya yang baru ini. Apalagi sejumlah langkah terobosan sedang disiapkan untuk membuat usahanya berkembang.
Selain menjaga cita rasa dan pelayanan yang baik, dia akan melengkapi jualan baksonya dengan mi ayam. Mi ayam yang akan dijualnya juga khas karena dilengkapi bahan dari dengkul sapi. Setelah bakso dengkul sapi, maka akan dihadirkan mi ayam tengkleng dengkul sapi. Seperti apa rasanya, konsumen sedang menunggu mi ayam khas dengkul sapi racikan pria asal Solo, Jawa Tengah ini.
Selain mempersiapkan mi ayam dengkul sapi, dia juga merancang strategi pemasarannya. Konsumen memiliki opsi makan di tempat yang telah disediakan atau bisa juga dibungkus untuk dinikmati di rumah dan tempat lain. Nantinya warga dan pelanggan yang ingin membeli bakso dan mi ayam tengkleng dengkul sapi tetapi tidak bisa datang karena alasan tertentu diupayakan bisa memesan secara "online". Dia juga akan menjajaki kerja sama dengan ojek "online".
Dia juga sedang merencanakan pembuatan website sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai produknya. Selain itu mempromosikan produknya di media-media sosial. Dengan strategi pemasaran itu diyakini bakso dan mi ayam tengkleng dengkul sapi khas Solo ini akan berkembang.
Jika sistem manajemen sudah bagus dan omzetnya stabil, bukan tidak mungkin akan membuka cabang di tempat lain. Bahkan kerja sama dengan pihak lain juga memungkinkan untuk dilakukan. Kerja sama ini, misalnya, melalui skema waralaba.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: