Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,06% pada triwulan 1/2018. Pertumbuhan tersebut dibuktikan dengan harga komoditas migas dan nonmigas di pasar intemasional yang secara umum mengalami peningkatan baik secara (qtq) maupun (yoy).
Kepala BPS Suhariyanto juga mengungkapkan, kondisi perekonomian global pada triwulan I/2018 masih menunjukkan peningkatan meski laju pertumbuhannya lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.
Sementara ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia masih tumbuh cukup kuat. Tiongkok stagnan pada posisi 6,8 persen (Q1/18) dan (Q4/17) lebih rendah dibandingkan Q1/17 sebesar 6,9%. Kemudian, Amerika Serikat menguat menjadi 2,9% (Q1/18) dari 2,0% (Q1/17) dan 2,6% (Q4/17). Singapura juga menguat menjadi 4,3% (Q1/18) dari 2,5% (Q1/17) dan 3,6% (Q4/17).
Terjadi inflasi sebesar 0,99% (qtq). Namun jika dibandingkan dengan posisi Maret 2017, terjadi inflasi sebesar 3,40% (yoy).
Realisasi belanja pemerintah (APBN) triwulan I/2018 mencapai Rp419,06 triliun (18,87% dari pagu 2018 sebesar Rp2.220,70). Angka tersebut naik dibanding realisasi triwulan 1/2017 yang mencapai Rp400,04 triliun (18,75% dari pagu 2017 sebesar Rp2.133,30 triliun).
Nilai ekspor barang Indonesia mencapai US$44,26 miliar, atau turun sebesar 2,75% (qtq) dan naik 8,78% (yoy).
Sementara nilai impor barang Indonesia pada triwulan 1/2018 mencapai US$43,98 miliar atau turun sebesar 1,0% (qt) dan naik 20,12% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah