Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2018, PNM Optimis Salurkan Pembiayaan Rp11,4 T

2018, PNM Optimis Salurkan Pembiayaan Rp11,4 T Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM pada tahun ini optimis bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp11,4 triliun. Angka tersebut naik 51,94% dibandingkan pembiayaan tahun lalu yang sebesar Rp7,7 triliun. 

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Arief Mulyadi, mengatakan, jika mayoritas pembiayaan diperoleh dari program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), sisanya akan berasal dari program PNM Unit Layanan Modal Mikro (Ulamm).

“Target total Ulamm dan Mekaar itu Rp11 triliun; Untin Mekaar Rp8 triliun; dan Ulamm Rp3,4 triliun. Itu target tahun ini,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Arief mengungkapkan bahwa perseroan berharap di tahun 2018 ini bisa menghimpun sebanyak 4 juta nasabah pada program PNM Mekaar. Pasalnya, dengan rata-rata pembiayaan sebesar Rp2 juta per nasabah, maka dari program PNM Mekaar saja Perseroan sudah bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp8 triliun.

“Target tahun ini minimal kami bisa membina 4 juta nasabah Mekaar. Mudah-mudahan bisa lebih dari 4 juta. Ini targetnya ibu prasejahtera yang 4 juta. Target ideal, mereka harus naik kelas. Dan paling tidak, mereka tidak mewariskan garis kemiskinan ke anaknya, jadi kami putus rantai itu,” ungkapnya. 

Menurutnya, hingga April 2018, total dana yang telah dicairkan pada program PNM Mekaar senilai Rp6,79 triliun, outsanding berjaan Rp2,99 triliun, nasabah aktif 2,89 juta.

“Sampai April, PNM Mekaar memberikan pembiayaan kepada masyarakat prasejahtera dengan rata-rata Rp2,1 juta per nasabah dan memiliki 1.625 cabang,” jelasnya. 

Sementara, untuk program PNM Ulamm, total penyaluran mencapai Rp19,39 triliun kepada 278.645 nasabah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: