Dalam beberapa hari terakhir rupiah terus mengalami pelemahan. Sejak awal pekan, rupiah bahkan telah melewati level Rp14.000, terendah sepanjang tahun ini. Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meyakini bahwa fundamental ekonomi domestik masih terjaga.
"Fundamental ekonomi Indonesia secara keseluruhan bagus dan tiada yang perlu dikhawatirkan. Memang saat ini rupiah memang sedang melemah. Akan tetapi, dengan fokus kepada efisiensi di setiap sektor dan bidangnya masing-masing, masalah ini hanya tinggal menunggu waktu saja untuk dapat diselesaikan," kata Luhut di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Menteri Perencanaan Pembangun an Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro berpendapat tidak perlu mengkhawatirkan pelemahan rupiah terhadap dolar selama investasi terus tumbuh di dalam negeri. Indonesia tidak tergantung pada konsumsi sebab investasi masih menjadi motor pertumbuhan yang terus bertumbuh di dalam negeri.
"Pelemahan rupiah tidak akan berpengaruh selama arus investasi masuk sehingga akan menambah pasokan dolar ke dalam negeri. Ini pada akhirnya akan mampu memperkuat rupiah," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, penguatan dolar terhadap rupiah yang mencapai di atas Rp14.000 merupakan sebuah kesempatan bagi eksportir, namun tindak untuk importir.
"Makanya, bagi eksportir inilah momen untuk menaikkan semangat supaya bisa terus mendorong ekspor yang lebih tinggi daripada impor," ujar dia.
Dia menambahkan, ekspor bisa meningkat jika kalangan pengusaha jeli melihat peluang di tengah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah